"Halo, Neng Asri."
"Hai, Neng Bela."
Kelakuan Agus saat ini membuat teman-temannya tidak berhenti menggeleng heran. Pasalnya, Agus si wajah pas pasan namun memiliki banyak wanita itu tak hentinya menggoda para gadis di sepanjang koridor.
Padahal Sahroni selaku teman yang paling dengan laki-laki itu sudah mati-matian menahan malu. Meski mereka terbilang sangat dekat dan bahkan hampir memiliki sifat yang sama, tapi Sahroni masih memiliki kewarasan yang sepertinya tidak dimiliki oleh Agus.
"Gus, lo bisa diem, nggak? Kita semua malu banget bawa lo."
"Kenapa mesti malu? Harusnya lo bangga sama gue. Lo liat, ada banyak cewek yang ngeliatin gue dari tadi." Agus menyugar rambutnya ke belakang. Ciri khas laki-laki untuk menambah kesan tampan dalam dirinya.
"Mereka ngeliatin lo bukan karena kagum atau suka, tapi karena jijik!" Boleh juga hinaan Galang satu ini. Biasanya laki-laki itu memilih menutup mulut daripada harus meladeni Agus yang sangat tidak tertolong lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com