Difky masih menggenggam tangan Ameera. "Kamu sungguh baik-baik saja, 'kan? Jika ada sesuatu kumohon beritahu aku, Ameera. Aku akan semaksimal mungkin membantu dan menemanimu."
"Hemm iya," jawab Ameera dengan anggukannya. Walau dia masih merasa seperti orang linglung, namun dia berusaha untuk bersikap biasa.
"Jadi … apakah acara keluargamu lancar? Kamu juga istirahat dengan baik?" tanya Ameera kembali memulai percakapan.
"Lancar, namun cukup melelahkan. Kurasa karena aku salah satu yang tertua sehingga mereka banyak memberiku tugas dan tanggung jawab."
"Benarkah? Kurasa itu tidak begitu buruk," sahut Ameera menanggapi.
"Memang. Tapi bukankah seharusnya juga dibagi dengan sepupu yang lain?" Difky sedikit cemberut.
Ameera sontak terkekeh, pria itu tidak biasa bersikap seperti itu. Lucu, pikir Ameera.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com