"Heyy, Nino ... kenapa kamu ngalamin?"
"Apa dia adik iparmu?" Kiara memiringkan kepala ke arah Monica untuk melihat wajah itu dengan dekat guna menghapalkan.
Monica membuang wajahnya ke arah mana pun asal tidak melihat perempuan itu dan tatapannya. Bukan ia tidak percaya diri dengan kecantikannya. Tapi, Monica enggan ditatap seperti itu.
Jika dilihat-lihat pun Monica juga tidak kalah cantik dan modis dari suster itu. Tapi, jika melihat kedekatannya dengan Nino, ia memang sedikit tidak percaya diri untuk di samping lelaki tersebut.
"Lepas," bisik Monica yang merasa pelukan Nino masih begitu erat di perut ratanya.
Kiara menaikkan satu alis melihat pergerakkan yang dilakukan Monica. Sebenarnya apa yang sedang dilakukan mereka berdua? batin Kiara yang sedikit merasa aneh dengan Nino sedaritadi diam saja.
"Oke." Nino melepaskan pelukannya pada tubuh Monica dengan kasar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com