Selena terdiam, menatap ke arah kertas yang dia dapatkan pagi tadi. Menatap sebentar ke arah sosok pria paruh baya yang menunggu untuk tahu isi dari surat yang di bawa Selena saat ini.
"Huh.. apa kau benar-benar ingin tahu isinya!?" tanya Selena, merasa bahwa dia tidak seharusnya memberi tahukan informasi yang dia dapatkan.
Tapi pria paruh baya itu jelas tidak akan mau menyerah, bahkan raut wajahnya terlihat begitu menyedihkan karena menginginkan untuk tahu isi surat dari Caroline setelah sekian lama gadis itu pergi ke Akademi Sihir.
Sebagai kakek tentu saja dia ingin memberikan perhatian pada cucunya itu, tapi lihat saja Caroline bahkan tidak pernah mengirim surat atau apa pun. Dan hari ini saat tahu bahwa Caroline mengirim surat dia langsung bersemangat, berharap ada sebuah kalimat penuh rasa rindu dari cucunya itu.
Makanya dia sangat menginginkan Selena membaca isi surat itu di hadapannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com