"Satu jam udah …, lama!" gerutu Nadya.
"Ya udah yok!" Fandi bersiap bangkit.
"Mau kemana?" tanya Nadya polos.
"Balik, dia nggak jadi datang kayanya." Nadya ngangguk. Pas mereka mau pergi Fandi menahan tangan Nadya. Nadya mau protes nggak jadi pas ngeliat seorang cewek datang menghampiri mereka dengan muka sembab ketutup masker.
'Target masuk perangkap' batinnya. Dia segera membusungkan dada.
Maya tersenyum manis sama Fandi tapi senyumnya langsung luntur gitu bertemu tatap dengan Nadya.
Tidak punya banya waktu untuk mencari tau siapa perempuan di samping Fandi, dia langsung to the point ke cowok itu.
"Eh …, nggak sopan banget. Nggak segan lo ada calon istrinya!" Fandi cuma bisa ngelus dada. Pengenalan Nadya berlebihan menurutnya.
Maya mengernyitkan alis, "lo calon istri siapa?"
"Calon istri pria yang lo minta duitnya Dakjal!" Maya menundukkan kepala, pengunjung sedikit menoleh kearah mereka. Fandi menoleh dan memberikan tatapan peringatan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com