Anak-anak di antar jam Sembilan malam dengan mainan super banyak. Cia dan Dhika saling pandang ketika melihat benda-benda yang di beli orangtua mereka.
"Kok banyak kali? Mubazir ini."
"Kay beli yang nggak guna!" Kandra pergi menuju kamarnya dengan perasaan kesal. Dia udah lelah dan Kay egois menurutnya.
Cia menghela napas, putranya mode on merajuk kalo begitu harus di bujuk biar kesalnya hilang. Dhika mempersilahkan orangtuanya masuk, mereka bicara di ruang tamu sementara Cia membuatkan air.
Kay duduk di pangkuan Dhika, tubuhnya juga lelah tapi nggak mau ngaku, malu sama Kand yang kesal setengah mati sama dia. Kakek dan nenek nggak mau ikut campur nanti di pikir salah satunya mereka pilih kasih. Biarlah Cia yang bantu nyelesaikan.
"Kay, bersihkan diri," ucap Cia yang langsung di patuhi Kay. Gadis itu turun dari pangkuan sang ayah tanpa drama.
Setelah Kay masuk kamar, Cia natap orangtuanya, "kebiasaan mama papa kaya gini. Jangan manjain Kay kaya gitu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com