Latar tempat, Indonesia. Settingan Waktunya 2-3 tahun lalu.
Sebuah ruangan ukurannya agak besar, meja berwarna hitam, seorang pria paruh baya, beberapa bintang di bahunya, tubuhnya terlihat tegap, tegar, bentuk tubuhnya begitu sempurna, tidak terlihat seperti seorang pria yang kebanyakkan di gambarkan di sinetron sebagai pria gendut, dan botak.
"Kenapa melihatku dengan seperti itu?" Tanya pria itu yang menangkap basah Awan tengah memperhatikannya sejak tadi.
"Ah, itu. Aku pikir, aku akan bertemu dengan pria gendut, perut buncit, dan kepala botak," kata Awan membuat pria itu tertawa terbahak-bahak, ketika mendengar apa yang di katakan oleh Awan secara terang-terangan.
"Aku minta maaf, karena memanggilmu saat kau baru sampai," kata pria itu membuat Awan memperbaiki cara duduknya.
"Ah, itu..."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com