Ayu tampak sedang menghirup napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan.
Sebagai wanita yang melahirkan Ayu, Mama Kinanti pasti tahu kalau yang akan disampaikan oleh sang putri bungsunya itu adalah hal yang mungkin akan sangat menyakitkan. Tapi bukankah lebih baik terluka karena kejujuran daripada dibuat terbang oleh dusta?
"Lanjutkan saja, Nak!" titah Mama Kinanti tak lupa senyum meneduhkan hati dia sunggingkan untuk menghilangkan keraguan dalam diri Ayu.
Kedua manik mata Ayu kemudian dia bawa untuk menatap sang suami. Syukurnya Yudi adalah tipikal orang yang peka tanpa harus dikode terlebih dahulu.
Yudi merangkul bahu Ayu dan mengusapnya naik turun, mungkin itu adalah salah satu cara yang digunakan Yudi untuk memberi support system pada Ayu.
"Karena tidak ada ikatan pernikahan antara Kak Sari dan Kak Arham. Jadi anak mereka hanya mencantumkan nama Kak Sari."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com