Sedangkan di hadapan mereka Ayu dan juga Yudi masih dengan setia sedang menunggu jawaban dari Papa Galih.
Ayu dan Yudi bukan lagi anak kecil yang mudah untuk ditipu, mereka sudah besar. Sudah bisa memastikan yang mana jawaban untuk sekedar penenang dan mana jawaban yang memang sebuah kebenaran. Jadi, berhati-hatilah kamu wahai Galih Surya Atmadja.
"Papa ...." Panggilan dari Ayu barusan sukses membuat Papa Galih terkesiap.
TRING~~~
Sebuah ide jenius nan cemerlang tlah Ppaa Galih sekarang waktunya untuk mengeksekusinya agar mudah dipercaya Ayu juga Yudi.
"Kepala kalian itu kenapa, sih?" Mendengar pertanyaan tersebut dari Papa Galih sukses membuat Ayu juga Yudi saling bertukar pandangan. Mama Kinanti saja mengangkat satu alisnya saat mendengar kata demi kata yang terucap dari mulut sang suami.
"Mama kalian dan Tante Rani kan sepupuan. Wajah keduanya pun hampir mirip doong. Jadi wajar kalau wajah Mama mirip dengan Sari. Sari kan anaknya Tante Rani."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com