"Kau percaya takdir bukan? Rezki, maut, jodoh, itu tak ada yang tau, Ril. Mungkin kita tau apa yang terjadi di hari ini. Tapi, kita tak akan tau, apa yang akan terjadi di hari esok. Semua itu bisa terjadi dengan sekenario yang sudah di tentukan. Sekenario kehidupan itu berbeda beda, Ril. Mungkin aku dan juga kau di pertemukan dengan cara yang kurang baik. Tapi, lihatlah semua ini dari sisi kebaikan." tutur Lea.
"Mungkin, ini adalah ujian sebelum pernihakan Deril. Eyang ku pernah bilang kepadaku, saat sepasang insan akan mengikat janji suci pasti ada saja halangannya. Entah mereka bertengkar karena masalah sempele, salah paham, atau bahkan seperti dirimu, merasakan rasa ragu. Mungkin, itu juga sebuah ujian untuk memantapkan sebuah hati sebelum mengikat janji suci.
Lea yang mendengar itu dadanya serasa terhimpit oleh sesuatu. Lutut Lea, mulai bergetar dan terasa lemas. Tapi Lea tetap berusaha untuk mengontrol semuanya itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com