Mata Budiono nampak memelototi daun racun itu dengan seksama, lalu karena merasa ruangan itu tidak terlalu terang akhirnya dia pun beranjak untuk menyalakan beberapa lampu tambahan dan kemudian kembali duduk mendekati daun racun itu. Dipegangnya daun itu dan dilihatnya dengan seksama.
"Gimana Gusti, apakah benar ini daun racun maculata itu?" tanya Darno dengan perasaan harap-harap cemas.
"Yah, benar Darno, inilah yang dinamakan daun racun maculata itu, meskipun ini warna bintiknya kuning namun aku bisa mengenalinya dari garisan yang ada di daun ini, jumlah garis di daun ini memiliki jumlah yang sama di tiap sisi dan selalu bertemu di pangkalnya," terang Budiono yang terlihat sangat memahami jenis daun racun maculata itu.
"Puja Dewa Kuwera ...!" ujar Darto dan Darno terdengar begitu kompak, nampak raut muka dua saudara kembar itu terlihat begitu lega.
"Darto, Darno, bagaimana ceritanya kalian kok bisa secepat ini mendapatkan daun racun ini?" tanya Budiono begitu penasaran.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com