5 jam telah berlalu, Jeng Oktaf mulai terbangun dari tidurnya.
"Hoam ...!"Jeng Oktaf menggeliatkan tubuhnya.
"Udah pagi ya rupanya?" tukas Jeng Oktaf dengan suara yang masih malas.
Lalu dia melirik ke arah jarum jam, dan mendapati sudah pukul 4 sore.
Jeng Oktaf langsung tersentak dan segera loncat dari atas tempat tidurnya.
Tubuhnya menggelinding ke luar.
Glubuk! Glubuk!
Jeng Oktaf berhenti di depan sofa ruang tamu.
"Loh, kok sepi sih? Pada kemana?" tanya Jeng Oktaf kepada diri sendiri.
Dia bangkit dan mendapati Marpuah serta Abah Rene tak ada di rumah.
"Papi, sama Puah, kemana sih?" Jeng Oktaf mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan.
Perasaannya mulai tak tenang, karna takut ditinggal pergi oleh Marpuah dan Abah Rene.
"Jangan-jangan, mereka ninggalin Mami, buat beli Hp baru, lagi!" ujarnya dengan wajah yang kecewa.
"Ah, jahat banget sih!" Jeng Okta menghentak-hentakkan kakinya di atas lantai.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com