"Hah ... Hah ... Hah ..."
Napas Adera begitu memburu. Nyaris saja dia lupa caranya bernapas lantaran terlalu tergesa berlari. Bahkan larinya saja terseok-seok, tak peduli dia mau menerjang benda atau apapun itu. Pokoknya Adera tetap harus pergi cepat bagaimanapun caranya.
BRAAAKK!
Nah. Lagi-lagi dia menabrak. Dan kali ini tiang lampu jalanan yang jadi sasaran tabrakan tubuhnya.
"Tinggal sedikit lagi aku akan sampai ke stasiun! Aku harus secepatnya pergi dari sini! Aku ingin kembali ke rumah!" desis Adera dengan bola mata yang basah.
Sampai. Adera berhasil menaiki kereta yang mengarah langsung ke tujuan negeri asalnya. Memang perlu dua kali ganti kereta--lantaran saking jauhnya, tapi Adera tidak peduli.
Kereta masih belum melaju. Adera menunggu dengan cemas. Berharap agar kereta bisa segera berangkat dan berdoa agar jangan sampai ada anggota SVET yang tahu keberadaannya sekarang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com