Ajakan Harry

"Ah mejanya juga di sini?" tanya gadis dengan suara panjang yang digerai itu. Rambutnya terkibas mengikuti gerakannya.

Elanda memicingkan netranya bingung mendengar pertanyaan Claire. "Apa.maksud kamu?"

Suara decakan pelan terdengar, "Ya ini, personal asisten Lita Arsyila. Dia duduk di sini juga." Ungkap gadis itu memperjelas ketidak sukaannya.

Elanda menghela napas, "Mvak Annisa personal asisten saya sebelum Lita, juga duduk di sana." Sahut Elanda netral. Tapi ia tidak berbohong, apa yang ia katakan adalah fakta.

"Ah, emang ya?" tanya nya lalu menaruh akrilik berisi nama Lita, kembali ke atas mejanya.

"Balik lagi sama pertanyaan saya tadi, kenapa kamu di sini?" tanya Elanda dengan nada bicara serius.

Seutas senyum, tersungging di bibir gadis itu. "Kan aku udah bilang kalau aku pacar kamu. Emang salah kalau pacarke tempat kerja pacarnya?"

Elanda menatap Claire tajam, lalu ia menggelengkan kepala. "Kita udah putus—"