webnovel

10. found you

Ponsel Geon berdering, pelakunya adalah Guo.

"Whereeeeeeee r youuuuu??"

"Too loud. Bar"

"Wait for us yaaaaa!!"

"Hem"

Ia lega. Setidaknya ada Guo dan lainnya yang menemani. Ketika mereka sampai, dengan cepat Guo menarik temannya untuk duduk di samping Geon.

"Guo, Yuan mana?" Guo yang tadinya sumringah pun kembali datar.

"Lu tuh ya, udah gue bawain nih temen gue masih aja lu nyari pacar gue" komplainnya.

Ia duduk, mendorong kursi temannya itu agar mepet ke Geon lalu mendengus kesal.

"Guo, aku ma---"

"Hassssh suuuut!! Liu duduk aja disitu ya deket sugar daddy" Liu, ia menunduk. Pipinya begitu merah karena ia malu ketika Guo menarik tangan Geon untuk merangkulnya.

Melihat kalau Geon tidak menolak, Guo tersenyum senang.

"Hoodie lu turunin dulu lah pak, temen gue kan gabisa liat kegantengan lu yang tiada tara itu"

"Banyak mau lu" protes Geon. Ia tetap menurunkan tudung hoodienya, lalu sedikit mengacak rambut.

Astaga, Liu semakin merona. Ia menahan teriakannya karena ketampanan Geon itu sungguh patut di acungi 4 jempol.

"Nah gini kan ganteng. Gimana Liu? Temen Guo ganteng kan? Dia jomblo dari lahir. Aman damai pokoknya" Guo menaikkan alisnya menggoda kedua lelaki itu.

Geon terdiam. Lelaki yang masih ia rangkul itu, cantik ya. Sangat manis dan lucu untuk dipandang. Apalagi tubuhnya yang kecil didampingi tubuh bongsornya.

"Liu---gatau" cicitnya. Lelaki itu memakai hoodie tie dye biru langit dan juga celana putih.

"Nih Liu kan sekarang umurnya 16 tahun ya. Geon ge ini umurnya udah 24 tahun. Gege udah punya banyak duit, ganteng lagi. Liu masa gak mau?"

Dalam hati Geon bangga. Tumben sahabat gilanya ini memujinya.

"Liu gatauuu" jawabnya gemas.

Astaga, tahan. China memang tempatnya uke uke cantik berkumpul jadi tahan.

"Dahlah, kalian pdkt aja dulu. Gue ngambil Yuan dulu di mobil. Bay" Guo ngacir. Ia meninggalkan Geon dan Liu disana hingga keduanya krik krik sekali.

Saat keduanya sedang diam diaman, tiba tiba datang seorang perempuan lagi yang langsung mendekati Geon.

"Is he your boyfriend?" Tanya wanita itu tiba tiba. Masalahnya adalah, ia menyempil didekat Geon dan Liu sembari sesekali memegang paha Geon.

Dengan risih lelaki itu menghindar, lalu menarik Liu untuk mendekat.

"Yes, he is my boyfie" Liu terkejut. Ia memandang Geon meminta penjelasan tetapi empunya justru sibuk menepuk bekas sentuhan wanita tadi.

Ia kecewa, akhirnya pergi meninggalkan Geon dan Liu karena merasa telah gagal mendapatkan pria tampan malam ini.

Karena tidak nyaman lagi dengan keadaan disana, Geon pun menarik Liu untuk keluar dari bar.

"Emm, gege---"

"Kita pergi aja" potong Geon.

Liu tersentak. Ia tetap menurut karena sedari tadi Geon menggandengnya menuju mobil.

Untung saja Geon baru meminum Wine beberapa sesapan. Jadi ia sama sekali tidak mabuk dan bisa mengemudi mobil.

Keduanya terdiam di mobil mewah itu. Liu sibuk dengan pikiran nya tentang dibawa kemana ia pergi, sementara Geon berpikir tentang kemana ia membawa lelaki itu pergi.

Tinung tinung.

Ponsel Liu bergetar, dan pemanggilnya adalah Guo. Ia pun segera mengangkatnya setelah melirik Geon sekali.

"Liu digondol Geon?? Kemana??"

"Engga tauuu~"

"Oh yaudah, paling dibawa pulang doang"

"Hah? G-Guo ge---"

"Gapapaaaaa rumah Geon bagus, Liu tinggal sana juga gapapa. Ahahahaha!!"

"Iya bener!! Geon ge banyak jajan kok Liu!!"

"Tapi---"

Tut tut tut.

Panggilan terhenti. Liu menatap Geon, empunya itu masih fokus mengendarai mobilnya tanpa menoleh sekalipun.

Apakah ia akan di culik oleh lelaki titan itu?

_________________________________________