webnovel

7. family invite

"That's all for today. Y'all can submit the assignment after lunch"

"Thankyou miss, have a good day"

Guru itu pergi meninggalkan kelas senior itu. Jam mengajarnya sudah habis dan waktu makan siang pun sudah datang.

Akhirnya, setelah pegal mengetik pada laptopnya Yibo langsung mengacir pergi menuju kelas Zhan yang berbeda dua kelas dengannya.

"Laopooo~" panggilan khas itu sontak membuat seisi kelas Zhan menoleh ke pintu. Disana sudah ada Yibo yang seperti biasa menjemput sang lelaki yang memegang predikat pria tertampan di sekolah.

"Zhan udah dijemput suami, sana pergi. Biar aku yang lanjutin tugasnya" perempuan itu mendorong Zhan, menyuruhnya untuk menghampiri Yibo.

"Tapi nanti---"

"Udah aku aja, nanti suami kamu ngambek" kekeuh nya. Zhan mengangguk, ia lalu berlari kecil menghampiri Yibo dan mengambil lengannya untuk dirangkul.

"Oii Yibo!! Where are you going with Zhan??" Saat sedang berjalan menuju cafetaria, sekumpulan geng Yibo menghampiri.

Karena itu, reflek Zhan sembunyi di balik tubuh Yibo. Kenapa? Teman teman Yibo itu menyeramkan serta tinggi tinggi jadi ia takut.

"Cafetaria, chill with my boyfie. Aren't you going to play a basket?" Lelaki itu mengangguk kecil.

"Can you join after lunch? We going to battle with junior" Yibo mengangguk, ia menatap teman temannya itu yang memerhatikan Zhan sejak tadi.

"Oi oi oi, your eyes!!" Reflek semuanya menoleh, lalu cengengesan.

"Yibo Yibo, gue mau nyelip di kelas lu bisa kan? Gue mau mepet Rudo lagi. Tu bocah gue deketin kok malah malu malu" Tian, teman yang sering jadi teman battle Yibo di circuit.

Yibo menggandeng Zhan lalu menatap lelaki itu curiga.

"Rudo emang mau sama lu?"

"Buset dah galak amat" jawab Tian.

Yibo hanya cengengesan. Ia menarik Zhan dan meninggalkan teman temannya itu disana.

"Yibo, ini ada yang dm Zhan" ia menoleh, menatap ponsel Zhan dan membaca kalimat kalimat itu.

Sangking populernya, Zhan banyak sekali yang suka. Bahkan instagramnya sudah centang biru. Membuat Yibo terkadang mendengus kesal karena tiap berjalan pasti ada saja yang menyapa Zhan.

"Gausah dibales, gak guna" melihat ekspresi itu, Zhan menurut. Yibo seram jika sudah marah. Ia pernah melihatnya beberapa kali saat ada yang menggodanya waktu itu.

Makanan mereka sudah sampai, dan keduanya langsung memakannya sembari berbincang kecil. Terkadang Zhan akan menggoda kekasihnya itu hingga sebal dan berakhir dengan jitakan yang ia dapat.

"Yibo, mama telepon tadi minta Yibo kerumah. Kangen katanya" lelaki itu berbinar. Calon mertuanya itu sepertinya sangat menyukainya hingga seperti ini. Kan Yibo jadi senang.

"Serius? Beneran?"

"He'uh, nanti pulang sekolah kerumah yaaa" pinta nya. Ia memeluk lengan Yibo erat.

"Iya siap"

Pulangnya, Yibo benar benar langsung pergi ke rumah Zhan. Ia menyempatkan untuk menata rambutnya lalu merapikan pakaiannya.

Didepan calon mertua harus rapi, kalau kata Yibo. Zhan iya iya saja, kekasihnya itu sudah sangat tampan meskipun dengan penampilan apapun.

Selama di rumah Zhan, Yibo disambut dengan seluruh keluarga nya. Adik Zhan, ayah dan mama Zhan, mereka semua menyambutnya dengan hangat.

Beruntunglah kau Yibo, keluarga Zhan merestui mu. Bagaimana jika tidak? Itu akan menjadi suatu permasalahan yang sulit dipecahkan.

Tetapi godaan bagi Yibo yang paling berat adalah, pesan ayah Zhan yang begini,

"Zhan kuat kayak ayahnya, jadi nyampe dini hari juga gapapa kok Yibo" dan disertai dengan senyuman manisnya.

Kan itu jadi menggoda Yibo untuk melakukan yang 'iya iya' pada kekasihnya.

_________________________________________

Próximo capítulo