Sasa hanya mengikuti kemana Pak Ilyas berjalan pergi, tubuhnya benar-benar lemas bahkan dirinya benar-benar dibantu untuk berjalan oleh pak Ilyas, mungkin pak Ilyas tahu jika dirinya akan mengalami trauma yang cukup berat namun mungkin juga tidak, Sasa melihat kejadian terakhir di mana pada saat Bromo meremas bagian jantung asisten rumah tangganya itu, jangan tanyakan bagaimana perasaannya, pusing, mual, takut, bimbang dan benci, ia tak tau sebenarnya siapa yang bersalah di sini, apakah dirinya yang sudah mempercayakan Ma Neneng untuk memegang kunci itu atau Bromo yang memiliki kesalahan fatal hingga sosok itu merasuki tubuh Bromo dan membunuh asisten rumah tangga nya lewat Bromo. Ada kemungkinan kecil jika Bromo yang memiliki dendam pribadi kepada ma Neneng hingga membunuh wanita tua itu secara brutal, namun Sasa yakin ayahnya itu bukanlah pisikopat seperti apa yang mungkin pak Ilyas pikirkan. Sasa jelas tahu jika Bromo ayah yang baik, penyayang dan memiliki hati nurani.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com