webnovel

Prologue

Verssa Yanng muda, sembilan belas tahun, wajah sangat menarik, tinggi seratus delapan puluh lima tegap dengan postur kecil agak kurus, wajahnya sangat menarik, dari sudut manapun ia sangat enak dilihat, itulah yang membuat agency yang menemukan Verss saat ia bekerja paruh waktu di cafe di sela jam kuliahnya dan langsung menawarkannya menjadi model, awalnya hanya model biasa, tapi siapa yang sangka belum genap usia delapan belas tahun Verss sudah menjadi Top Super Model yang merajahi fashion week hampir di semua benua.

Yah, usia sembilan belas tahun ketenarannya sudah meroket tanpa bisa diduga sebelumnya oleh manajernya Edwin, film di mana ia muncul sebagai cameo justru populer karena dirinya, peran pembantu? Bukan masalah, ia mendapat perhatian lebih dari pemeran utamanya sendiri.

Tapi menjadi terkenal bukan selalu menyenangkan, teror, surat berdarah, hampir disiram soda api hingga penggemar fanatik yang tengah malam mengetuk pintu kamar apartemennya, sejauh yang Verss ingat ia sudah berpindah lebih dari lima apartemen karena alamatnya bocor hingga fans fanatiknya.

Saat tak terduga Verss yang pulang dari syuting lewat tengah malam juga hampir diculik kawanan tak dikenal yang menghadang mobilnya dan menarik ia keluar, tapi ia selamat, saat sadar dan terbangun di rumah sakit Verss menemukan seorang pria misterius berpakaian hitam yang berdiri tak jauh dari ranjangnya, ia Gale Arneson, seorang mantan prajurit perang yang kini menjadi salah satu bodyguard profesional yang di disewa seseorang untuk melindungi Verss, wajah tampan tapi dingin hampir tidak ada ekpresi, pria pendiam, bertubuh besar dan tinggi sembilan puluh la senti, ia dengan tangan yang besar mengangkat tubuh Verss seolah ia hanya seorang gadis kecil di matanya.

Ia misterius, juga tidak mengatakan siapa yang menyewanya, tapi yang pasti tugasnya hanya satu, memastikan keselamatan Verss, dengan segala cara, apapun itu, tapi itu saat dimulainya neraka menurut Verss, kebebasannya hilang karena bodyguardnya itu mengikutinya kemana saja, bahkan ke toilet sekalipun.

Hari yang seperti biasanya.

"Akkhhhh!!" Suara teriakan super power terdengar hingga ujung lorong.

Tak butuh waktu lama mobil hitam besar sejenis Alphard itu sudah dikepung ratusan muda mudi wanita hingga pria yang membawa poster dengan wajah Verss sebesar-besarnya dan berteriak melengking hingga tenggorokan mereka hampir patah.

"Verssss!!!! Akkkhhhh!"

Tak terbayang apa yang dirasakan Din yang membawa mobil besar hitam itu dan tak bisa maju ataupun mundur, ia sudah berkeringat dingin, tubuhnya yang agak gempal mudah mengeluarkan keringat walau pendingin udara dalam kabin terus menderu.

"Aduuh ini pada tahu darimana lagi"

Suara Pluit petugas keamanan yang berusaha menertibkan para fans yang kian menggila tidak membuahkan hasil, beberapa gadis muda berusaha menintip dari kaca hitam ke dalam mobil yang diduduki idola tercinta mereka, Verssa Yanng, bahkan ada yang naik hingga kap depan berusaha melihat ke dalam.

Para gadis muda, bahkan ada juga fanboy, yang tak peduli betapa panas dan teriknya matahari di luar.

Di dalam mobil hitam, duduk dengan tenang menyilangkan kakinya di jok kedua yang begitu lega, seorang pemuda dengan wajah bening berkilau bak kristal, mata indah yang ditutupi kacamata berwerna gradasi abu-abu, duduk menyandar pada kursi dengan tenang, hari biasa lainnya, pikirnya.

####################

Próximo capítulo