Tuan Yudha mengenyahkan prasangka buruknya yang mengatakan mungkin saja mereka memang penipu. Namun, jika ada yang terluka sungguhan, Tuan Yudha tidak dapat mengabaikan itu.
"Di mana temanmu, eum?" Tuan Yudha bertanya.
Di sekitar mereka gelap gulita. Bahkan, lampu mobil Tuan Yudha pun kini sudah mati. Hanya cahaya temaram dari bintang yang menjadi penerangan. Bulan pun tidak tampak karena ini masih tanggal muda.
Pemuda itu langsung berlari ke salah satu pohon, di mana ia meninggalkan adiknya tadi.
Tuan Yudha mengikuti di belakang. Namun, langkah Tuan Yudha terhenti saat berada semakin dekat dengan kawan pemuda itu. Tuan Yudha menyalakan senter dan cahayanya mengenai sosok yang tengah bersandar di pohon itu.
"Bang Yuji!" pekik Tuan Yudha yang kini juga membuat Siji ikut-ikutan memekik.
"Kok mirip papa?!" pekik pemuda yang berpenampilan menyeramkan sampai bapaknya pun tidak mengenali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com