Dan Surya Admaja pun teringat kembali pada peristiwa di laboratorium siang tadi. Ia menggerung sebab merasa kesal, marah, malu, dan semua rasa yang menyebabkan pikirannya menjadi seperti terganggu.
"Ti—tidak," ucapnya seraya menyembunyikan wajah di anatar dua lutut yang berlipat. "A—aku, aku sudah membunuh Silvia. Oh, Tuhan… aku, aku telah menjadi seorang pembunuh. Menjadi seorang pemerkosa, menjadi seorang iblis yang sebelumnya justru aku perangi."
Dan sampai saat sekarang itu, Surya Admaja juga belum menyadari sama sekali bahwa ia telah membuat Clara Dimitrova hamil ketika ia menyetubuhi gadis itu setelah ia buat dalam kondisi tak sadarkan diri.
Ya, dia tidak mengetahuinya sebagaimana dengan Clara sendiri yang justru menganggap bahwa janin yang sedang berkembang di dalam rahimnya itu adalah darah daging Ardha Candra.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com