"Belum dicoba, bagaimana kau akan tahu?" sahut Ylus.
Aka Manah terkekeh. "Kau sendiri sudah tahu jawabannya, Ylus. Kau hanya terbawa marahmu saja. Bahkan, aku sendiri pun tidak yakin akan bisa mengalahkan Putra Sang Iblis."
Ylus menggeram kencang. Meskipun ia tahu ia pasti akan mati di tangan Putra Sang Iblis jika memaksa melawan iblis yang satu itu, hanya saja, seperti yang dikatakan oleh Aka Manah, ia hanya terbawa amarahnya saja.
Ia belum bisa menerima dengan kenyataan bahwa Yras telah berbuat sesuatu yang buruk lalu harus mati di tangan si Iblis Darah tersebut.
Ini seperti bukan Yras saja, pikirnya.
"Kau tahu," ujar Aka Manah, "alasan mengapa aku memberikanmu tubuh Alex Hendrawan?"
"Mana aku tahu," ucap Ylus. "Kau yang punya rencana, dan kami hanya menjadi budak yang mengikuti setiap ucapanmu."
Aka Manah tertawa-tawa pelan seraya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kalian ras iblis unggulan, untuk apa aku harus memperbudak kalian, hemm?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com