"Siapa dia, Ardha?" tanya Clara Dimitrova dengan bola mata membesar.
"Hei," sahut Ardha Candra, "pakai pakaianmu terlebih dahulu."
"Di—dia kekasihmu, Ardha?" tanya Yeni.
Ardha Candra tersenyum. "Begitulah."
Clara sesungguhnya masih menginginkan jawaban. Terlebih lagi dengan identitas wanita hamil tersebut. Jangan-jangan wanita itu adalah pacarnya Ardha Candra dan sekarang meminta pertanggungjawaban dari laki-laki itu karena sudah membuat dia hamil.
Berengsek kau, Ardha!
Namun, karena Clara hanya mengenakan celana dalamnya saja, maka dengan sangat terpaksa ia pun kembali masuk ke dalam kamar, lalu meraih baju kaus longgar dari dalam lemari dan memakai baju tersebut.
Sementara itu, Ardha Candra memapah Yeni dan membawa wanita yang masih terlihat pucat dan terengah-engah itu untuk duduk di sofa ruang keluarga.
Clara kembali keluar dengan menyambar sebuah handuk. Lalu, ia melemparkan dengan kasar handuk itu kepada Ardha Candra.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com