"Clara?" ulang Jasmine.
Oh tidak, tidak, tidak… pikir Jasmine. Dia adalah orang terakhir yang ia butuhkan jika di dunia ini tidak ada lagi manusia.
"Ardha, jangan," ujar Jasmine mencegah keinginan Ardha Candra untuk menghubungi Clara Cimitrova. "Aku—aarg…!"
Tanpa sadar, karena ingin menjangkau celananya yang tergeletak di meja sehingga pedang hitam itu menjauh dari perut Jasmine dan ya, makhluk di dalam rahim wanita tersebut kembali bergerak-gerak seolah merasa terancam akan kehadiran pedang magis itu sendiri.
"Maaf, maaf," ujar Ardha Candra yang akhirnya berhasil menjangkau celananya dan mengembalikan posisi pedang itu sejengkal di atas perut Jasmine.
"Jangan Ardha," ujar Jasmine. "Siapa pun boleh asal jangan wanita yang satu itu."
"Hei, kau tenanglah."
"Tidak. Di—dia pasti membunuhku dengan pistol anehnya itu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com