"Sudahlah," kata Clara Dimitrova setelah puas tertawa. "Tidak ada salahnya kan, kalau kau menemaniku mengambil perkamen-perkamen itu?"
Ardha Candra tidak menjawab pertanyaan itu, melainkan mengembuskan napas yang panjang, dan itu terdengar cukup menyedihkan.
Lagi-lagi Clara tidak dapat menahan tawanya.
Ya, saat ini Clara Dimitrova memang sedang menuju ke apartemennya guna mengambil perkamen-perkamen tua warisan dari kakek buyutnya, ditemani oleh Ardha Candra. Tentu, hal ini dilakukan setelah sang detektif wanita menceritakan apa—yang setidaknya—ia ketahui dari perkamen peninggalan kakek buyutnya tersebut kepada Surya Admaja.
Dan besar kemungkinannya, perkamen itu memang berisi informasi tentang kemunculan makhluk-makhluk jejadian yang dua bulan terakhir meresahkan masyarakat dunia. Dan ya, sudah banyak korban yang berjatuhan. Terakhir, seluruh penduduk di pulau Natal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com