webnovel

PEMBENCI

Masih ingatkah ucapan kalian...

kau hanya seorang anak buruh tak mungkin bisa menjadi bintang,

kau tak rupawan tak mungkin bisa dikenal banyak orang,

percuma kau bermimpi setinggi mungkin itu takkan menjadi kenyataan.

Hanya sebuah kata namun dapat mengiris melebihi belatih...

aku tahu aku berasal dari keluarga tak mampu setidaknya aku punya mimpi yang besar.

bukan hari ini tuhan menjawab doaku tapi nanti,

karena aku percaya setiap bunga mekar di waktu yang berbeda.

Bukan peluru yang kalian lemparkan namun hujatan itu mampu menembus dadaku,

aku mungkin akan terjatuh tapi tidak untuk menyerah.

aku akan berlari menuju langit tertinggi dan berteriak hingga suaraku akan menghiasi dunia kalian.

sampai hari itu tiba kalian akan melihat siapa pemenang yang sebenarnya,

mimpi yang kalian tertawakan akan menjadi dunia baru yang ingin kalian raih.

apa kalian tahu saat itu terjadi kalian lebih buruk dari sampah.

Kalian mungkin lupa...

aku masih anak bodoh yang kalian hina karena miskin,

aku masih anak yang sama yang kalian patahkan sayapnya karena ia berbeda,

aku masih anak yang memiliki senyuman hangat dengan bekas luka di sekujur jiwanya.

aku masih sama seperti yang dulu hanya saja waktu yang mengubah semua hal yang ia lalui.

Hari ini kalian boleh tertawa sekeras mungkin di atas penderitaanku,

namun jangan mengemis di hari aku dapat melampaui kalian.

jika kalian hanya melangkah mengejar mimpi maka aku akan berlari menuju tempat yang paling indah.

Rasanya tak cukup jika berterima kasih pada kalian,

karena berkat hujatan kalian badai sekeras apapun akar dalam diriku tetap kokoh dan mimpiku yang mustahil menjadi nyata.

Dari kecil keluarga saya sering di pandang sebelah mata karena status sosial.

Bapak saya seorang buruh penghasilannya tak tentu terkadang hal itu yang membuat banyak hinaan yang saya dengar dari mulut tetangga namun bapak saya selalu bilang ke saya "biarkan mereka berkata apapun yang mereka inginkan karena mereka punya mulut.untuk saat ini kita hanya bisa diam namun kita harus pastikan bahwa suatu hari nanti mereka yang menghujat akan bertepuk tangan paling keras saat kita berada di atas".

Saat saya lulus sekolah,umur 17 tahun saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah jalur undangan namun sayang takdir berkata lain karena kesalahan teknis saya tidak lolos namun itu tak menyurutkan semangat saya untuk terus mencapai langit yang saya impikan. saya pun memutuskan untuk bekerja namun baru kurung waktu setahun saya di PHK karena pandemi lagi-lagi omongan tetangga membuat saya hampir menyerah namun semangat terus datang dari keluarga saya Mereka berharap besar pada saya apalagi orang tua saya.

Akhirnya saya dengan modal nekad dan bakat memasak yang pas-pasan saya akhirnya membuka warung sendiri dengan harapan warung ini dapat memiliki nama yang besar seperti warung yang lainnya.

Kadang saya ingin curhat langsung ke seseorang tapi saya sadar tak ada yang dapat memahami saya karena saya orang aneh dan berbeda.

Dari saya sekolah sampai lulus saya hanya memiliki satu orang teman dan sahabat itupun ia meninggalkanku dan hidup bahagia bersama pasangan yang di pilihkan orang tuanya,sekali lagi tuhan membuat saya kesepian.Tapi tak masalah berkat buku ini semua perasaan saya bisa tersalurkan dan semoga kalian bisa mengambil pelajarannya.

"Ingatlah kesuksesan tidak dikatakan sukses kalau kau tak bisa menikmati prosesnya karena bukan hasil akhir yang di nilai tapi bagaimana proses membentuk karakter yang sebenarnya dari dalam dirimu,semua akan baik-baik saja.Aku percaya padamu mari genggam tanganku dan berjalanlah bersamaku.Temukan bintangmu sendiri"

Próximo capítulo