"Bang!" Tanpa berpikir lagi, ponselnya sudah di lempar.
Mo Weiyi bahkan lebih terkejut dan berkata, "Kamu gila, yah! Kenapa kamu melempar ponselku?"
Xiao Yebai tampak tenang dan santai, dengan ekspresi acuh tak acuh, seolah-olah tindakan biadab dengan menghancurkan telepon sedetik yang lalu bukanlah dia yang melakukannya.
"Akan aku belikan yang baru besok." Kata Xiao Bai.
Mendengar kalimat ini, Mo Weiyi menjadi semakin marah dan berkata, "Aku bertanya, kenapa kau lempar ponselku?!"
"Jika aku ingin melemparnya ya tentu akan langsung kulempar!" Kata-kata Xiao Yebai tenang dan tenang, dan ekspresinya tidak pernah berubah.
Mo Weiyi terdiam sesaat.
Jika dia ingin melempar, langsung main melempar saja? Kenapa aku bisa tidak tau kalau Xiao Bai masih memiliki hobi yang sama, suka berbuat seenaknya dan juga kejam?
Sejak hari pertama Mo Weiyi bertemu Xiao Yebai, dia selalu memberi kesan lembut, acuh tak acuh, dan rasional.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com