webnovel

Sapi Tua Memakan Rumput Muda

Editor: Wave Literature

Huo Jingshen sama sekali tidak tahu bahwa semua orang di grup WeChatnya menjadi sangat heboh karena foto yang dia kirim itu.

Semuanya tidak terduga, mereka berdua menikah tanpa hambatan.

Su Wanwan berpikir untuk kembali ke distrik elit X, tapi Huo Jingshen langsung membawanya ke Tianquan Imperial.

Tempat itu adalah daerah yang paling mewah di kota Nan, letaknya ada di dekat lingkar 4 kota Nan. Desain kawasan daerah itu terinspirasi dari arsitektur Eropa yang terkenal.

(Di Tiongkok ada banyak kota yang menggunakan bentuk jaring laba-laba untuk jalur lalu lintas dan menggunakan istilah lingkar 1, 2, 3 dan seterusnya.)

Dikatakan bahwa selama bisnis penghuni tempat itu terus berkembang, maka bisa mempengaruhi seluruh PDB seluruh kota Nan, karena itu daerah itu menjadi 'Baling-baling kota Nan'.

Setelah Huo Jingshen masuk ke dalam vila dia baru menghentikan mobilnya.

Su Wanwan turun dari mobil kemudian dia melihat di depannya ada sebuah tempat parkir yang di dalamnya terdapat ada banyak mobil mewah seperti Maybach dan Ferrari.

Su Wanwan terkagum, 'Suamiku benar-benar sangat berlebihan!'

Tiba-tiba terdengar suara gonggongan.

Su Wanwan berbalik badan kemudian melihat sebuah bayangan hitam yang berlari ke arahnya.

"Ah!!!" Su Wanwan berteriak dengan sangat keras dan dengan cepat berbalik badan lalu dia langsung melompat dan memeluk tubuh Huo Jingshen.

Semua itu terjadi begitu cepat.

Huo Jingshen mengangkat alisnya tapi dengan tenang memegang tubuh Su Wanwan.

"Cepat!" Su Wanwan memeluk leher Huo Jingshen dengan sangat erat, bahkan suaranya terdengar gemetar, "Cepat ikat anjingnya!"

KO sudah berlari ke belakang Su Wanwan, dia mengangkat kepalanya dan menjulurkan lidahnya.

Kemudian dia merasakan ada sebuah sensasi asing di bagian betisnya...

"Ah!!!" Su Wanwan kembali berteriak ketakutan hingga hampir pingsan, "Cepat, cepat bawa dia pergi, aku takut anjing! Ah!!!"

Huo Jingshen tidak mengatakan apapun, "..."

Ia berkata dalam hati, 'Hm… Setelah menikah bisa berpelukan bebas dengan istriku rasanya memang menyenangkan, hanya saja terlalu cepat…'

"Astaga!"

"Wow."

"Hebat."

Dari dalam vila ada 3 orang yang berjalan keluar dan menjadi pengganggu.

Huo Jingshen kemudian hanya berkata, "Xiao San, bawa KO pergi."

(Di Tiongkok, 'Xiao San' bisa digunakan untuk panggilan adik ketiga, tapi juga memiliki arti lain yaitu pihak ketiga dalam hubungan orang lain.)

"Hei, sudah aku bilang berapa kali, jangan panggil aku Xiao San!" Nangong Ci merasa sangat tidak senang tapi dia tetap dengan patuh melakukan perintah Huo Jingshen.

Tidak hanya Nangong Ci, KO juga merasa sangat tidak senang.

Semenjak KO tiba di Tiongkok, tidak ada orang yang mengajaknya jalan-jalan. Dia bahkan baru saja bisa bertemu dengan pemiliknya setelah berhari-hari tidak bertemu, jadi dia ingin menunjukkan rasa antusiasnya bertemu dengan pemiliknya.

KO merasa sangat tidak senang, dia bahkan selalu menolehkan kepalanya saat dibawa pergi oleh Nangong Ci.

Huo Jingshen mengusap-usap belakang kepala Su Wanwan, "Sudah aman sekarang."

Su Wanwan perlahan mengangkat kepalanya. Kemudian ia langsung melihat ke sekelilingnya dan akhirnya dia baru menyadari bahwa KO sudah tidak ada lagi di sekelilingnya, kemudian…

Dia baru melihat ada 2 laki-laki muda asing yang berdiri di belakangnya dan mereka berdua semuanya sangat tinggi.

Salah satu dari mereka memegang gelas berisi anggur merah, wajahnya terlihat tampan, bibir tipisnya terlihat merah membuatnya terlihat sedikit berbahaya dan dalam sekali lihat langsung tahu bahwa dia bukan orang yang mudah untuk dihadapi.

Sedangkan yang satunya lagi sedang berdiri dengan kedua tangannya ada di dalam kantong celananya, dia mengenakan kacamata berbingkai hitam, kemeja dan celana kain. Dia terlihat elegan dan berpendidikan tapi wajahnya terlihat datar dan seperti seorang kutu buku.

Su Wanwan dengan wajah merah langsung melepaskan pelukannya, 'Sial!'

"Apa masalah di Gui Di sudah diurus dengan baik?" Raut wajah Huo Jingshen terlihat datar.

"Bukankah kamu mengirimkan foto kepada kami dan meminta kami datang untuk merayakannya bersama?" Chu Xiuhuang mengangkat alisnya, kemudian dia melihat ke arah Su Wanwan. Setelah melihat Su Wanwan dari atas kepala hingga ujung kaki dia langsung bertanya, "Dia masih kecil, kan? Apa dia bahkan sudah berumur 18 tahun?"

"Panggil dia kakak ipar." Saat Huo Jingshen baru menyelesaikan perkataannya...

"Kakak ipar." Laki-laki dengan wajah datar itu langsung mengganti caranya memanggil Su Wanwan.

"Apa kamu tidak bisa bersikap lebih bermoral?" Chu Xiuhuang melihat ke arah Lu Chenyu dengan sorot mata jijik.

Chu Xiuhuang berkata dalam hati, 'Anak ini benar-benar membuatku ingin memukulnya, berpura-pura polos, biasanya sepanjang hari selalu memasang wajah dingin dan berpura-pura tertutup, tapi saat ini ia malah tiba-tiba menjadi aktif.'

Lu Chenyu kemudian berkata, "Walaupun sapi tua memakan rumput muda, dia tetap adalah kakak ipar kita."

(Peribahasa 'Sapi tua memakan rumput muda' menggambarkan pasangan yang memiliki jarak umur yang jauh.)

Raut wajah Huo Jingshen menjadi muram.

Su Wanwan hanya bisa berdeham.

Bibir tipis Chu Xiuhuang menyentuh gelas anggur yang dia bawa dan meminumnya.

Chu Xiuhuang berkata dalam hati, 'Walaupun dia mendapatkan perempuan muda dan perempuan ini menjadi istrinya, maaf saja, aku, pangeran Chu, tidak akan pernah memanggilnya kakak ipar.'

"Kalian bisa pergi." Huo Jingshen mulai memberikan perintah lagi.

"Kak!" Nangong Ci baru saja berlari kembali dari rumah KO, lalu dia dengan cepat menjelaskan, "Aku sengaja meminta kakak kedua untuk datang kemari dan yang lainnya untuk merayakan ini untukmu. Xiao Mingzi masih ada di luar negeri, nanti kalau dia pulang kita bisa memanggilnya dan merayakannya bersama lagi."

Setelah mengatakan itu dia mulai melihat ke arah Su Wanwan, "Wah, boleh juga, Nona Su…"

"Panggil kakak ipar." Lu Chenyu memotong perkataan Nangong Ci dengan suara dingin.

Chu Xiuhuang tidak bisa menahan diri dan kembali melihat ke arah Lu Chenyu, 'Apa anak ini salah minum obat? Kenapa tiba-tiba dia jadi banyak bicara? Dia terlihat seperti sedang berusaha menjilat.'

"Kakak ipar!" Suara Nangong Ci terdengar ceria.

KO yang ada di dalam rumahnya seolah mendengar itu, dia menjadi terkejut dan menggonggong.

Su Wanwan benar-benar takut dengan anjing karena itu tanpa sadar dia langsung kembali mendekatkan diri ke tubuh Huo Jingshen, bahkan kedua tangannya memeluk tangan Huo Jingshen dengan sangat erat.

Dia terlihat seperti anak kecil yang malang dan memerlukan perlindungan. Huo Jingshen yang sebelumnya merasa tidak senang seketika semua perasaan itu menghilang, dia bahkan tidak mengerutkan alisnya dan senyuman kecil juga terlihat di wajahnya.

Chu Xiuhuang yang melihat itu seketika membelalakkan matanya, 'Astasa, laki-laki yang tersenyum bodoh itu benar-benar… Huo Jingshen?! Apa dia sudah kehilangan akal sehatnya?'

Próximo capítulo