webnovel

Bagian Dua Ratus Dua Puluh

JALAN-JALAN DI KOTA SIHIR JAKARTA ...

"Mama ..." ucap Maramis terkejut, Selasih tertawa. Yang lain tertegun dengan tingkah keduanya.

"Oh anda! yang waktu itu menolong saya !" jawab Selasih. Farohh dan Halimah tertegun.

"Loh, jadi anda di kurung oleh kakak saya ?" tanya Selasih kepada suaminya Putri Amarilis. Pemuda gagah yang tak pernah tua itu mengangguk.

"Aku juga tidak tahu! karena waktu itu aku sedang dalam perjalanan! tapi kok tidak pernah sampai !" jawabnya.

"Apa benar dia ibu tiri anda ?" tanya Selasih. Pangeran Rami terdiam dan mengangguk.

"Memang kenapa ?" tanyanya heran.

"Begini, tak mungkin kakakku sampai segitunya mengorbankan dirinya! maksudku keabadiannya di ambil dari dirinya! hanya karena jatuh cinta kepada manusia begitu saja !" ujar Selasih. Aku mendekat.

"Biarkan aku perjelas, Selasih dan yang lainnya !" kataku, semua menatapku.

"Jayanthi, kakakmu itu mamanya Rami !" Mereka semua terkejut.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo