webnovel

Tentang cinta masa lalu

(Author POV)

[Kejadian dalam mimpi itu berlanjut pada keadaan saat Arabella dan Muticus sudah saling mencintai]

Di suatu malam yang sangat sepi dan hening, Bulan terasa begitu terang, menciptakan suasana yang begitu indah. Walaupun keindahannya masih kalah jauh dari bintang-bintang di langit sana.

Muticus sudah kembali ke istana lagi, dia memilih untuk duduk di bangku taman dan menatap buah apel yang ada di atasnya. Cuaca saat itu sangat dingin dan juga lembab. Dia tidak tau apakah cuaca saat itu adalah cuaca yang membawa dampak baik atau pertanda dampak buruk.

dia sekali menghela nafasnya dengan lelah, dia memejamkan mata perlahan dan menikmati cuaca pagi itu. perasaan di hatinya sangat berantakan, dia begitu takut kehilangan Arabella. Namun Takdir telah berkata lain, bahwa dunia ini akan berantakan dan semuanya akan berakhir dengan pertumpahan darah.

"Kau sudah kembali dari luar?." suara Arabella membuat Muticus membuka matanya dan Menengok ke sumber suara, lalu dia mulai tersenyum saat melihat Arabella yang sudah duduk di sampingnya dan memandangi langit lagi. "Dunia terasa sangat indah ya, bahkan keindahannya terkadang membuat kita terjebak pada keadaan yang semakin semu. aku ingin sekali melihat dunia lebih baik lagi dari ini, apakah bisa?." pertanyaan dari bibir Arabella membuat Muticus terdiam, dia tidak tau apa yang harus di katakan pada Ara.

Tentang Pertumpahan darah yang akan terjadi, tentang peradaban baru yang akan membawa banyak kesakitan. apakah dunia akan benar-benar berubah? apakah dunia akan sama indahnya? tidak ada yang tau, karena dunia ini penuh teka-teki. dunia ini penuh dengan kebencian dan kebohongan saja. Muticus tidak mengerti kenapa dunia di ciptakan, jika pada Akhirnya harus berakhir pada pada kesedihan yang mendalam.

Muticus juga tidak tau apakah setelah ini semua kehidupan akan sama? apakah cinta yang dia rasakan akan tetap tumbuh dan mekar layaknya bunga di musim panas?.

"Aku berharap bahwa dunia yang telah berlalu ini akan membawa banyak perubahan yang berarti, walaupun aku tidak tau apakah perubahan itu sangat bagus untuk kita. Arabella, apakah kau punya harapan untuk masa depan kita?." Tanya Muticus dengan suara yang sangat pelan, Ara yang mendengar pertanyaan itu Langsung Tersenyum dengan begitu lembut.

"Tentu saja punya, aku mau punya anak-anak yang lucu dan menggemaskan, lalu kita bisa mengurus anak dan cucu kita bersama-sama. aku mau istana ini di penuhi oleh kegembiraan dan juga rasa cinta yang sangat banyak. pasti akan sangat menyenangkan bisa merasakan semua itu. iyakan?." Arabella Tersenyum senang saat mengatakan hal yang ada di mulutnya, Muticus yang mendengar semua itu tidak tau mau senang atau sedih.

Dia mau membayangkan juga, semua masa depan yang sangat indah itu, Pengabaian masa depan cocok dengan pandangan romantisme bergairah yang intens. Intensitas seperti ini membutuhkan tindakan sesegera mungkin yang akan "mengipasi" api asmara.

mempertahankan rasa dalam jangka panjang bukan bagian dari skenario ini. Sikap ini dibuat dengan asumsi bahwa situasi yang penting karena sifatnya yang singkat dan sementara.

Cinta menjadi tidak penting, karena gairah lebih bergairah. Ya, masa depan mempunyai banyak makna dan keadaan yang serius. Muticus sangat tau semua hal yang terjadi memang membutuhkan waktu.

"Lalu bagaimana dengan dirimu? apakah kau memimpikan masa depan yang lebih baik? bagaimana jika masa depan itu adalah sebuah kematian? apakah kau akan melakukan semua cara untuk hidup lebih baik hari ini?. Seperti makan semua hal yang tidak pernah kau makan, meminum semua yang tidak pernah kau minum. Melakukan semua hal yang tidak pernah kau lakukan, apakah kau benar-benar akan melakukan semua hal ini?." Tanya Arabella balik.

"Sikap berlebihan seperti makan, minum, dan bersenang-senanglah, karena besok kita mati, mungkin akan memuaskan gairah seksual atau gairah keinginan sewaktu-waktu, namun tidak akan membuat seseorang mendapat kebahagiaan sejati. Orang yang berprinsip hidup, bahwa hidup adalah terfokus pada kegiatan-kegiatan menyenangkan yang bersifat kekinian. 

Jika hidup ini memang sangat singkat, mereka percaya bahwa lebih baik dinikmati sepuas mungkin dengan berbagai kegiatan menyenangkan sewaktu-waktu. Aku mau menceritakan beberapa hal padamu Ara, tentang hidupku dan tentang semua hal yang ingin aku lakukan dengan semua rasa cinta yang aku rasakan. kau mau dengar?." Tanya Muticus pada Ara, Ara yang mendengar hal itu hanya bisa diam saja.

dia memandang wajah Muticus dan bertanya-tanya tentang semua ucapan Pria itu yang sangat membingungkan baginya. Bukan Ara yang tidak paham, tapi kata-kata Yang Muticus ucapkan seperti sebuah salam perpisahan yang sulit untuk di mengerti.

"Boleh, katakan saja." Kata Ara pada akhirnya.

"aku begitu mencintai dirimu, walaupun aku tau kau mungkin akan menikah dengan orang lain suatu hari nanti dan memiliki kebahagiaan sendiri. aku tau itu salah, sebab apapun yang aku lakukan adalah hal yang sangat fatal. Seperti Membatasi diri terhadap cinta sewaktu-waktu, dan mengabaikan masa depan, tentu saja adalah hal yang mustahil. Kita tidak hidup hanya dengan cinta yang bersifat sewaktu-waktu, namun, kita hidup dalam dunia yang penuh dengan kemungkinan, akan adanya cinta romantis yang hidup selama ratusan tahun.

Rasanya mustahil untuk bertindak tanpa mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan tanpa batas. Kapasitas hidup kita saat ini tidak melulu tentang kehidupan masa kini, namun juga akan kondisi masa lalu dan masa depan - apa yang mungkin dan sedang terjadi.

Tentu saja, orang cenderung berpikir tentang masa depan, saat kehidupan masa kini atau masa lalunya sangat berat dan begitu buruk, pastinya hal-hal potensial yang lebih menyenangkan untuk dibayangkan.

semuanya memang terbentuk seperti itu, dengan begitu banyak kemungkinan lain yang menarik, cinta di masa kini menjadi lebih cair secara konsep - dan juga seturut dengan itu, hubungan romantis cenderung lebih rapuh di masa lalu, membuat kita ragu untuk memiliki hubungan cinta jangka panjang yang lebih membingungkan.

seperti perasaanku yang sekarang, perasaan ini begitu tidak indah untuk aku rasakan setiap waktu. terkadang aku ingin kembali ke masa lalu, agar bisa memiliki dirimu seutuhnya, di masa lalu kau adalah satu-satunya wanita yang aku mimpikan. tidak ada lelaki yang mencintaimu ataupun berharap memiliki dirimu.

Namun, Masalah terbesar saat ini adalah tidak terfokus pada diriku sendiri, karena aku hanya memikirkan tentang keadaan saat ini, yang justru sebaliknya. ketika aku harus menjadi budak cinta di masa depan, yang akan menodai cinta romantis penuh makna di masa kini. 

Karena kemungkinan cinta romantis di masa depan yang membuat hati kita "ketar-ketir". kita jadi tidak dapat menghargai makna cinta sebenarnya saat ini. Kita cenderung "jatuh" ke dalam cinta "palsu" dan perasaan yang terus berubah-ubah, mengabaikan aspek yang lebih stabil dan mendekati cinta sejati itu sendiri. Kita kompromi terhadap kemungkinan cinta yang berhubungan dan hubungan jangka panjang dapat menikmati "getar-getar" cinta yang penuh gejolak walau hanya sewaktu-waktu. 

apakah kau merasakan perasaan itu? tentang apa yang kau rasakan saat ini, tentang apa yang kau rasakan di masa lalu. dan apa yang kau rasakan di masa depan. apakah kau merasakan semua hal itu?." pertanyaan Muticus membuat tenggorokan Ara terasa mengering.

Próximo capítulo