****
Laki-laki yang berbaring di sofa itu akhirnya mengerjapkan matanya hingga akhirnya terbuka. Napasnya terengah, sama seperti mimpinya kali ini.
Di dalam mimpinya tadi, dia berlari di antara kerumunan hanya untuk menghampiri seseorang. Seseorang yang tidak dia sangka akan masuk ke dalam mimpi di tidur singkatnya.
Rasanya mata dia terpejam hanya karena ingin memimpikan itu, entah apa maksudnya namun dia terasa mimpi itu begit nyata.
Raka menghampiri Kiya yang terlihat lama sudah menunggunya. Laki-laki itu menggelengkan kepalanya cepat, dia berpikir bahwa mimpi tadi hanya bunga tidur karena kemarin dia memikirkan Kiya yang tertidur lelap di sampingnya, di rumah perempuan itu.
Raka mengubah posisi tidurannya menjadi duduk, dia menatap ke sekeliling ruangan yang sudah mulai kosong, hanya tersisa sofa, meja rias dan juga sebuah meja nakas milik Mira.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com