webnovel

Titip Rindu Buat Bunda

~~~••••~~~

Di luar hujan deras. Disertai angin kencang dan petir yag menyambar-nyambar. Sejak berjam-jam yang lalu, lampu kamar sudah dipadamkan. Hanya menyisakan lampu tidur yang dibiarkan menyala di atas nakas. Sejak Tara menarik selimut satu setengah jam yang lalu, matanya masih tidak kunjung digerayangi kantuk. Setelah Ayahnya pamit untuk pulang, dia di dera sepi. Sendiri.

Dengan tangan yang dia tangkupkan di bawah kepala, Tara menatap jendela dengan tatapan kosong. Dari tempatnya berbaring, dia bisa melihat pantulan cahaya kilat dari kejauhan. Lalu tidak lama setelahnya, gelagar hebat terdengar. Mendebarkan dadanya yang semula berderap tenang.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo