"Pak, apa maksudnya ini?" tanya Arman yang gemetar memegangi kertas putih dengan tulisan berwarna hitam.
"Maaf man, nggak hanya kamu kok," jawab pria yang berumur 35 tahun itu.
"kenapa pak? saya sangat butuh pekerjaan ini." Arman meminta penjelasan pada pria itu.
"maaf, tapi kamu harus di istirahatkan. karena memang perusahaan mengalami penurunan produksi," ujar pria itu.
Arman tidak lekas pergi, ia masih mematung dengan memegang amplop coklat dan kertas berwarna putih.
***
Malam semakin larut, Arman yang baru saja pulang di sambut dengan wajah pucat ibunya.
"sudah pulang kamu nak," sambut Ibu Ida.
"sudah Bu," jawab Arman dan lekas mencium punggung telapak tangan ibunya.
"man....," panggil Ibu Ida dengan lirih.
"ya Bu," sahut Arman dengan bergegas menghampiri ibunya.
"Si Danang di PHK, apa kamu juga nak?" tanya ibunya Arman dengan lembut.
"emmm, iya buk, saya juga." Arman terlihat sangat sedih, ia tidak tega melihat ibunya menjadi kepikiran atas dirinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com