webnovel

impian

Bintang menungu sesaat namun belum juga ada reaksi dari Bulan dan dia menginstrusikan Raka dan para satpam yang masih di depan kamarnya untukmendobraknya,

"Sok-sokan mau dobrak, ujung-ujungnya juga gue sama satpam," gumam Raka yang nyaris tak terdengar oleh par satpam dan Raka,.

"satu...," ucap mereka serentak.

"dua, "

"ti... " belum selesai menghitung terdengar suara dari dalam kamar Bulan.

'jeglek-jeglek,' suara kunci pintu terbuka. Dan beberapa saat kemudian muncul Bulan dari balik pintu dengan raut wajah yang ketakutan.

"Sayang," ucap Bintang dan langsung memeluk istrinya namun tatapanya tertuju pada lantai di kamarnya,. Pintu yang terbuka membuat Bintang bisa melihat dalam kamar yang berantakan apa lagi bagian lantai yang penuh dengan cairan warna merah seperti darah.

"sayang, kamu nggak apa-apa kan?" tanya Bintang dengan meraba beberapa tubuh istinya.

"aku nggak apa-apa," jawab Bulan dengan menggelengkan kepalanya.

"lalu kenapa kamu terlihat ketakutan?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo