webnovel

Kisah cinta Haikal

Selepas magrib, Haikal dan Sigit langsung berangkat menuju warung, membeli makanan dan kopi persediaan mereka bergadang malam itu. Haikal tampak semangat, berjalan dengan gagahnya aroma wangi parfum tercium menyengat dalam tubuhnya kala itu.

"Kamu pake minyak wangi apaan sih?" Sigit menutup hidung dan berusaha mendahului langkah Haikal agar terhindar dari aroma parfum yang membuatnya mual itu.

"Ini parfum mahal, Git," jawab Haikal. "Kamu tidak akan mampu beli parfum seperti ini," sambung Haikal dengan sombongnya.

"Aku rasa ini bukan aroma parfum deh...." Sigit mencoba meledek sahabatnya.

"Lantas, wangi apa yang kamu cium?" tanya Haikal penasaran sembari mengerutkan kening.

Sigit tampak tersenyum-senyum, kemudian menjawab lirih, "Wangi aroma minyak putri duyung," seloroh Sigit tertawa lepas berlari kecil menghindari kemarahan Haikal.

"KAMPRET," hardik Haikal mengejar rekannya itu.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo