webnovel

196 Kepergok

Saat Mas Royan pergi, aku tak mau kehilangan kesempatan. Aku buru-buru memegang kedua lengan kemejanya, lalu kedua tanganku beralih aku eratkan memegang tengkuk lehernya. Aku tarik dia lalu aku menciumnya lebih dulu. Aku menginginkannya saat ini untuk mengobati luka hatiku, Aku memagut dan mengulumnya dengan lembut dan penuh perasaan, meskipun semua ini harus diiringi dengan tangisan dari mataku, aku ingin membuatmu bahagia meskipun hanya sementara. Kemudian dia meletakkan tangannya dipinggangku dan tak menolak seranganku itu. Dia pun memejamkan matanya, menikmati suasana sejenak yang aku ciptakan ini bersamanya.

Kami merasakan sensasi yang luar biasa, berdesir darah ini mengaliri seluruh tubuhku, terutama aku yang tak menyangka akan ada kesempatan ini meskipun tak bisa lama, tapi aku merasakan terasa lama berciuman dengannya. Perasaan bahagia segera teraliri ke seluruh sendi. Dia memulai melepaskan ciumanku dengan sedikit memundurkan wajahnya dari wajahku.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo