Hilman membabat sayuran yang telah siap panen itu. Walaupun Hilman menjalankan bisnis buah-buahan sebelumnya, ia juga sudah belajar tentang menanam sayuran. Ia juga tidak kaget ketika disuruh memanen sayuran di belakang rumah. Sebenarnya di tempat lain, masih banyak sayuran yang belum dipanen. Malahan tidak diurus lagi semenjak Laila menikah dengan Hilman.
"Ternyata memanen ini saja sudah bikin capek, huwahh!" hembus nafas Hilman sambil duduk merentangkan kakinya. "Bagaimana setiap harinya kakek sama Laila melakukannya? Mereka tidak memiliki kekuatan sebesar ini, kan?"
Namun tak berselang beberapa lama, Hilman Mulai melakukan tugasnya kembali. Ia mengumpulkan sayur sawi yang telah ia petik. Ia kumpulkan dan memasukannya ke dalam karung. Karena sudah mendengar dari Pramono kalau nanti siang ada orang yang akan mengambil sayuran-sayuran itu. Walau sebenarnya akan lebih bagus kalau memetik sayuran di waktu belum ada cahaya matahari.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com