Laila menyuapi Hilman seperti yang Hilman mau. Tidak ada keluhan sedikitpun dari mulut Laila. Laila hanya mendesah sambil terus menyuapi suaminya.
"Kamu kenapa mendesah saat menyuapi? Mendesahnya nanti saja, setelah kita sampai di kamar," ujar Hilman. Makanan di mulutnya sudah habis, ia kemudian membuka mulutnya untuk menerima lagi suapan dari sang istri.
"Kalau lagi makan, jangan banyak bicara!" kesal Laila, ia menyuapi dengan keras dan memajukan sendok makannya dengan keras.
Akibat ulah dari Laila, membuat Hilman tersedak nasi. "Uhuk!" Hilman sampai memuntahkan makanannya dan membuat meja makan tercecer makanan yang keluar dari mulutnya.
"Makannya pelan-pelan, Mas ... kan jadinya kamu tersedak gini, siapa yang repot?" tutur Laila sambil memijat tengkuk Hilman.
Bukan anggukan kepala yang Hilman tunjukkan, Hilman malah melotot ke arah Laila. "Bukannya karena kamu, aku tersedak gini? Uhukk!" Hilman kembali tersedak lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com