Setelah bertarung melawan Boltzmann, terlihat air keringat bercucuran di sekitar wajah Attila. Pria berzirah tebal itu melepaskan bajunya, memperlihatkan keringat di sekujur tubuhnya. Dimulai dari pergelangan tangan, leher hingga otot six pack pada bagian perut. Meski begitu, banyak bekas luka berupa cambukan atau tusukan. Hal itu membuat Suzune tidak dapat berkutik kecuali merasa kasihan terhadapnya. Gadis itu mengambil obat yang dia simpan sewaktu dirinya dirawat oleh Uglu, temannya Sakari. Kain tebalnya dioleskan, mengusap permukaan hingga menghasilkan sengatan listrik.
"Oi bocah. Kau oleskan apa ke tubuhku?" tanya Attila.
"Oh ini … obat kulit. Seenggaknya tidak mengalami penyakit kulit nantinya," jawab Suzune.
"Penyakit kulit?"
"Misalnya cacar, panu, dan sebagainya. Tapi berhubung khasiatnya hanya untuk panu, jadi kuoleskan saja," celetuk Suzune.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com