Terkadang ketika mengingat ke masa itu, membuatku makin malas bertatapan dengannya. Sehingga sebisa mungkin jangan sampai dia ingin bicara sama aku, lebih baik urusan kekeluargaan di selesaikan pada saat ada Bunda. Sebenarnya, ingin sedikit kasih gambaran bahwa Bunda selalu memikirkan Ayah. Entah di kamar, ruang tamu, apalagi harus merelakan begadang supaya Ayah ketika pulang ke rumah langsung di sambut. Heh ... tahunya malah enggak pulang sama sekali.
Aku, dan Citra merasa kasihan loh melihat sama Bunda sering melamun di ruang tamu. Setelah ada suara mobil padahal itu bukan suara kendaraan mobil Ayah. Please .... kembalilah seperti dulu jangan berpikiran harus berselingkuh sama sekretaris kantor, padahal Bunda sudah sayang banget, dan mengabaikan pekerjaan rumah tangganya. Lebih mencari uang untuk anak-anak! Lah, Ayah enggak sempat memberikan nafkah ke Bunda.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com