Devan pun tertawa kecil melihat tingkah Kania, bagaimana Kania melarangnya melihat surat itu, padahal jelas-jelas itu adalah milik Devan. Devan menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum.
Setelah membaca semuanya, Kania berpura-pura memasang wajah sedih di hadapan Devan. Wajahnya pun tampak murung, dan cemberut. Devan melihat perubahan raut wajah Kania seketika merasa khawatir.
"Apa apa? bagaimana isi surat tersebut. Apakah negatif?" tanya Devan terburu-buru.
Namun Kania terlihat semakin cemberut, bahkan wajahnya terlihat muram.
"Baiklah kalau begitu, aku sudah tahu jawabannya jika ekspresi wajahmu seperti itu!" kata Devan sembari mengalihkan pandangannya.
Tiba-tiba Kania memberikan senyum yang merekah kepada Devan, Devan pun sempat merasa kebingungan melihat tingkah Kania yang tiba-tiba berubah.
"Hasilnya adalah positif, selamat ya!" terang Kania mengagetkan Devan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com