Kiara langsung menyahut. "Yang baru saja kau katakan ini sama sekali tidak benar, sayang."
--
Sekali lagi diusapnya puncak kepala beriringan dengan langkah kaki menuju sofa panjang. Calvino memberi kesempatan kepada sang dokter untuk segera memeriksa istri tercinta.
Sembari menunggu sang istri selesai diperiksa, dia kembali memanjakan mata dengan layar laptop melanjutkan aktivitas yang sempat tertunda. Meskipun begitu berulang kali mencuri-curi pandang pada istri tercinta.
Jujur, Calvino tak pernah suka sang istri dekat dengan siapa pun itu termasuk juga dengan sang dokter. "Huh, memeriksa begitu saja lama sekali. Aku sangat yakin bahwa dia itu sengaja berlama-lama dengan, Istri-ku." Gerutu Calvino.
Tidak bahan dibuatnya, dia langsung beranjak dari duduknya mendekati istri tercinta. Di tatapnya sang dokter dengan tatapan tajam. "Bagaimana kondisi kakinya? Kapan bisa pulih dan kembali berjalan normal?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com