"Cepat putar balik atau aku akan membunuhmu!"
Matius terkekeh kecil. "Aku akan mengantarkanmu pulang. Tetapi setelah kita mengunjungi tempat ini, Kia. Lebih baik kau duduk diam dan jangan banyak protes"
--
Kekacauan yang terjadi di dalam hidupnya telah membuat Calvino hilang gairah. Bahkan lelaki itu pun tak lagi memiliki harapan untuk menggapai masa depan.
Segala persiapan pernikahan bersama kekasih tercinta hancur. Impian dan juga kebahagiaan yang baru saja terangkai telah hancur lebur menyisakan rasa sakit, kecewa, marah dan dendam.
Meskipun Ingin rasanya melenyapkan Lenata. Nyatanya, ancaman Bram membuatnya tak bisa berkutik.
Apakah Calvino takut pada ancaman sang ayah? Sama sekali tidak. Hanya saja yang dilakukannya sekarang ini sebagai bentuk rasa hormat sebagai anak terhadap orang tua.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com