"Jaga tatapanmu! Jangan sampai bola matamu keluar dan menggelinding sampai ke area parkir."
"Kau … " geram Kiara.
--
Namanya juga menghadapi sang kekasih yang memiliki tingkat percaya diri level Dewa jadi, sudah sepantasnya seorang Kiara Larasti sering kali dibuat kesal. Dan berakibat dari hal itu pula yang mengiringi pergerakan bibir ranum mengumpat sumpah serapah.
"Jangan mengotori bibir ranum mu ini dengan umpatan dan umpatan, baby. Akan lebih baik kau gunakan bibirmu ini untuk memuja kekasih mu yang sangat tampan ini." Mengerling genit dan tentu saja hal tersebut semakin memupuk rasa kesal. Oh My God, kenapa kau sangat menyebalkan seperti ini sih, sayang. Makinya dalam hati.
"Tunggu apa lagi, baby, ayo!" Setengah menyeret lengan ramping. Sialnya, Calvino harus mengurungkan niatnya tersebut ketika mendengar suara dering ponsel milik Kiara.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com