Manik hitamnya tampak memejam sejenak sebelum kembali terbuka sempurna. "Apa kau tidak tahu bahwa aku sangat merindukan mu, Tuan ku Calvino. Bahkan kerinduan ini terasa menyesakkan dada. Rasanya aku tidak sanggup menghadapi Dunia tanpa kau disisiku," lirihnya beriringan dengan laju air mata yang dengan lancangnya meluncur bebas bahkan tanpa dapat dia hentikan.
--
LUZ MANSION
Dubai, Uni Emirat Arab
02.00
Hingga larut pagi manik coklat masih juga terjaga. Malam ini Calvino benar - benar tidak bisa tidur. Masalah pelik yang terjadi pada perusahaannya serta kerinduannya pada wanita tercinta telah menyergapnya secara bersamaan.
Calvino tampak membaringkan tubuhnya ke atas ranjang king size dengan bertumpukan pada kedua lengan. Ditatapnya langit - langit kamar dengan pikiran melayang jauh sejauh kerinduannya pada wanita dengan sejuta pesonanya tersebut.
"Kau sedang apa, Manis?" Tanyanya entah pada siapa karena nyatanya dia sedang sendirian.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com