Nah, itu kau tahu. Batin Calvino sembari menyungging senyum smirk.
--
"Tunggulah sebentar aku tidak akan lama."
"Hh mm,"
Kiara tampak melemparkan tatapannya ke arah lelaki tersebut sebelum benar - benar menenggelamkan tubuhnya di balik pintu kamar. Sementara itu, yang di tatap tampak mengulas senyum penuh kemenangan.
"Segera enyah dari hadapanku, Manis! Jangan membuatku berubah pikiran dan mengisi kamar mandi mu dengan suara desahan," ucapnya dengan mengangkat ujung bibirnya.
Tanpa banyak membantah langsung melenggang ke dalam kamar dan tak lupa mengunci pintunya.
Oh, Nona Kia hanya perkara mandi saja kenapa harus seribet ini. Maki Dewi di dalam hatinya.
Ini bukan ribet. Wajar kalau aku was - was. Dia itu kan sang billionaire, dia bisa melakukan apa saja dalam satu jentikan jari dan wanita tanpa pamor sepertiku bisa apa selain hanya menyesali hal terbodoh. Bantahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com