"Maa ..."
Tristan yang pulang langsung menyapa semua orang dengan hebohnya. Iqbal dan hanin juga sudah dengar, mereka ikutan senang.
"Boleh ya. Kata mama sama papanya annalis tunangan dulu aja gak apa-apa. Aku yang minta sih."
Tristan yang pendiam dan tak banyak bicara berubah seketika berubah. Iqbal dan Hanin saj takjub melihatnya. Iqbal sampai mengacungkan jempol. Kekuatan cinta. Tristan membicarakan semuanya kepada sang mama dan papa, juga sasya dan rafael yang ikut terlibat untuk merencanakan pertunangan keduanya, mereka akan mengatur waktu untuk bertemu dengan keluarga Annalis dulu.
Selesai membicarakannya Tristan kembali ke kamarnya, dia langsung mengambil ponselnya dan mengabari Annalis, telfon-telfonanan dengan Annalis ampai malam. Disisi lain Hanin menelfon Cantika untuk memberitahu, Hanin sedang didalam kamarnya bersama dengan Iqbal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com