"Aku cuma mau nyiapin baju kamu kok."
Hanin berjalan keluar. Tapi iqbal malah menariknya dan menahannya. Iqbal memeluk hanin dari belakang dan menutup pintu kamarnya.
"Tapi kok mukanya masih cemberut?"
Iqbal membalikan badan hanin dan menyandarkannya ke pintu kamar. Tangan iqbal ada diatas kepala hanin. Hanin menunduk. Rasanya hari ini hanin ingin selalu dekat dan bersama iqbal.
"Kenapa?" tanya iqbal pada hanin.
Hanin tak berani menatap iqbal. Iqbal mendongakan kepala hanin. Dia mencium bibir hanin sekilas.
"Kangen ya sama aku. Gak bisa jauh. Atau mau lihat aku ganti baju. Gak apa-apa."
Belum juga hanin menjawab. Iqbal sudah mengunci pintunya. Bahkan menarik kunci pintu itu dari tempatnya.
Iqbal berjalan mundur dan mengambil pakaiannya. Dia menurunkan seluruh handuknya dan mengenakan pakaiannya didepan hanin.
Hanin tak berpaling. Selesai mengenakan pakaian lengkap. Iqbal berjalan menghampiri hanin. Iqbal kembali mencium pipi hanin kali ini. Hanin tersenyum malu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com