webnovel

MEMILIKI CUKUP UANG

Dengan senangnya, Tang Wulin melompat-lompat di sepanjang jalan pulang. Saat ini, dia benar-benar merasa senang.

Tiga tahun. Sudah tiga tahun penuh ia menempa logam setiap hari. Semua ia lakukan untuk mendapatkan uang yang cukup untuk membeli Soul Spirit.

Walaupun ia telah memperhitungkan bahwa tabungannya akan cukup untuk membeli Soul Spirit pada bulan ini, tetapi setelah benar-benar terkumpul ia hanya ingin berteriak melampiaskan rasa senang yang ia rasakan.

Tiga puluh ribu koin Federasi. Bagi keluarga kaya kelas atas, ini bukanlah apa-apa. Namun, bagi seorang anak berusia sembilan tahun, itu adalah hasil dari kerja keras dan keringatnya selama lebih dari seribu hari. Ia bahkan tidak bisa menghitung berapa kali ia mengangkat palu untuk mendapatkan uang sebanyak ini, apalagi seberapa banyak keringat yang ia keluarkan.

Ia akhirnya berhasil. Semakin ia memikirnya, semakin ia merasa senang. Ia bahkan tidak tahu bagaimana melampiaskannya.

Setelah ia berhasil menerobos hambatan kultivasinya, maka ia akan mendapatkan Soul Spirit miliknya sendiri. Dan sekarang ia sangat dekat untuk menerobos, hanya tinggal menghitung hari sebelum itu akan terjadi, dan mungkin itu akan terjadi sebelum hari kelulusan. Menembus Soul Power tingkat sepuluh menandakan bahwa ia akan manjadi Soul Master yang sesungguhnya.

Meskipun Tang Wulin sangat menyukai menempa, bukan berarti ia akan menjadikannya sebagai pekerjaan utama. Impianya masih sama, yaitu menjadi seorang Soul Master, dan di masa depan ia bahkan berkeinginan untuk menjadi Machine Armor Master.

Semua anak laki-laki memiliki impian seperti itu. Tetapi seberapa banyak dari mereka yang mampu melakukan upaya yang diperlukan untuk mencapai impian mereka?

'Ketekukanan akan mengalahkan kebodohan!' Selama tiga tahun terakhir, Tang Wulin terus menyimpan kata-kata ini di dalam hatinya dan selalu bertekun melakukan apapun. Dan sekarang, ia menerima hasil dari ketekunannya.

"Ibu, Ayah, akhirnya aku mengumpulkan cukup uang. Uang ku telah cukup sekarang!" Begitu memasuki rumah, Tang Wulin mulai berteriak kegirangan.

Sedangkan Na'er, ia sedang duduk di ruang tamu sambil menghisap permen lolipop yang dibelikan Tang Wulin untuknya.

"Kakak, kau sudah memiliki uang yang cukup untuk membeli Soul Spirit?" Na'er yang memahami kegembiraan kakaknya bertanya.

"Benar, sudah cukup. Aku memiliki tiga puluh ribu sekarang." Tang Wulin dengan cepat mengeluarkan uang kertas dari dalam sakunya dan meletakkannya di atas meja. Kemudian, ia berlari ke dalam kamarnya dan mengambil kotak besi dari bawah tempat tempat tidurnya dan kembali lagi ke ruang tamu, menuangkan semua uang dalam kotak ke atas meja.

"Seratus, dua ratus, dua ratus dua puluh…."

"Dua puluh sembilan ribu enam ratus, dua puluh sembilan ribu tujuh ratus,… Tiga puluh ribu, tiga puluh ribu dua ratus. Ada lebih dua ratus! Na'er aku akan memberimu seratus untuk membeli makanan yang enak."

Melihat tumpukan koin Federasi di depannya, wajah kecil Tang Wulin memerah karena terlalu senang.

Lang Yue yang berada di dapur bahkan bisa mendengar suara putranya. Tang Ziran yang baru kembali bekerja juga mendengar sorakan putranya saat melangkah memasuki rumah. Ketika mereka berdua melihat tumpukan uang di atas meja, mereka tidak bisa menahan air mata.

Putra mereka telah melewati banyak kesulitan. Di saat teman-temannya bermain, ia telah menghasilkan uang sendiri.

Lang Yue berjalan ke sisi suaminya dan menepuk pundaknya. Ia tidak menghadap anak-anak karena takut mereka melihat air matanya.

"Aku tahu kau pasti mampu melakukannya. Kau benar-benar putra terbaik ayah." Setelah menepuk-nepuk punggung istrinya yang menangis. Tang Ziran berjalan mendekati Tang Wulin dan merangkulnya sambil memberikan acungan jempol.

"Begitu aku berhasil menembus tingkat sepuluh, aku akan bisa membeli Soul Spirit milikku kan, Ayah?" Tang Wulin bertanya dengan semangat.

"Itu benar. Jika kau telah menembus tingkat sepuluh, ayah akan menemanimu pergi membeli Soul Spirit. Tidak! Kita semua akan pergi karena putra ayah akan menjadi Soul Master. Ayah sangat bangga padamu."

Tang Wulin benar-benar senang. Pada malam hari, ia bahkan tidak bisa fokus untuk memasuki keadaan kultivasi. Na'er telah tidur. Malam ini, bulan dan bintang bersinar terang, besok pasti menjadi hari yang cerah.

Dengan pelan, Tang Wulin turun dari tempat tidur. Ia sangat senang sampai tidak bisa tidur. Ia kemudian membetulkan selimut Na'er, karena ia benar-benar tidak bisa diam saat sedang tidur.

"Ibu bilang, begitu aku berumur sepuluh tahun, aku tidak bisa lagi tidur sekamar dengan Na'er. Jika saat itu tiba, aku harus memberikan kamar ini pada Na'er dan tidur di ruang tamu. Tetapi mengapa harus pisah kamar?"

Memikirkan ini membuat Tang Wulin merasa tidak nyaman. Dia sangat suka melihat Na'er saat ia bangun tidur.

Dengan pelan, ia membuka pintu kamar dan melangkah keluar. Ia ingin jalan-jalan sebentar dan membiarkan hatinya tenang untuk bisa kembali berkultivasi.

Tanpa menimbulkan suara, ia berjalan keluar kamar.

Malam ini bulan bersinar terang. Sinar bulan masuk ke kamar tidur di mana Na'er tertidur dan menyinari tubuhnya. Rambut perak Na'er berkilau dan bersinar di bawah cahaya bulan. Tiba-tiba, lingkaran cahaya muncul dari tubuh Na'er. Kuning, hijau, merah, biru, ungu, emas, dan perak. Ketujuh warna ini bersinar satu per satu.

Seandainya Tang Wulin masih ada di dalam kamar, ia akan melihat pemandangan yang luar biasa ini.

Tubuh Na'er bergetar pelan. Setelah beberapa saat, lingkaran cahaya tujuh warna tersebut masuk diantara alis Na'er. Setelah beberapa saat, tubuhnya kembali tenang meskipun cahaya bulan masih bersinar terang di dalam kamar itu.

Sepertinya tubuh Na'er telah bertumbuh sedikit. Meskipun selama tiga tahun ini ia bertumbuh, tetapi tidak terlalu banyak. Dan pada malam ini, ia mendapatkan terobosan.

Tubuh Na'er berhenti bergetar, dan napasnya kembali teratur. Namun, alisnya berkerut seperti sedang bermimpi buruk.

Udara malam ini sangat sejuk. Pada wilayah perumahan rakyat biasa tempat tinggal Tang Wulin, terdapat sebuah taman kecil di sana. Tang Wulin sering membawa Na'er ke taman ini saat libur.

Begitu Tang Wulin memasuki taman, ia bisa merasakan daya tarik yang kuat dari Rumput Perak Biru. Ia kemudian menghirup aroma manis dari tanaman beserta udara sejuk malam ini, menimbulkan senyum puas pada wajahnya.

Tanpa sadar, ia telah duduk bersila.

Burung-burung berkicau pelan, udara malam yang dingin dan murni, serta sinar bulan dan bintang yang menyinari tubuhnya. Dalam suasana seperti ini, secara bertahap ia mulai tenang dan memasuki keadaan kultivasi.

Próximo capítulo