Hari ini Kayla harus menetapkan pilihan untuk mengikuti kompetisi atau tidak mengikutinya. Dan dia memutuskan untuk mengikuti hatinya dan ikut dalam kompetisi itu.
Kayla berjalan menyusuri lorong koridor sekolahnya menuju ruang OSIS karena Rara sudah menunggunya disana. Kayla terlihat berhenti sejenak saat melihat Reyhan yang juga sedang berjalan menuju ruang OSIS dari arah berlawanan.
"Ohh dia ikut beneran?" Gumam Kayla
Reyhan yang sadar ada yang memperhatikannya langsung menatap Kayla yang berdiri tidak jauh darinya. Kayla yang melihat itu langsung masuk ke dalam ruang OSIS. Reyhan tersenyum tipis melihat tingkah Kayla. Dia pun kembali berjalan dan masuk kedalam ruang OSIS.
"Oh thanks Lo ga bikin kita nunggu lagi" ucap Rara yang melihat Reyhan datang tepat waktu. Reyhan hanya menatap datar Rara kemudian duduk di kursi kosong sebelah Kayla
"Gua seneng banget Lo berdua mau ikut kompetisi ini. Gua yakin banget lo berdua bisa menangin kompetisi ini buat sekolah kita" ucap Rara dengan bersemangat yang membuat Reyhan berdecih malas
"Yah Ra jangan ngomong gitu dong, gua jadi tertekan nih" ucap Kayla yang membuat Rara tertawa kecil dan menepuk bahu Kayla
"Hahahaha santai. Gua cuman pengen ngasih dorongan buat Lo berdua kok" ucap Rara
"Oh iya, ini buat persyaratan dan ketentuannya ya. Buat persyaratan gua tunggu lusa buat ngumpulinnya" ucap Rara sambil memberikan kertas kepada Kayla dan Reyhan
Kayla mengambil lalu membacanya sementara Reyhan hanya mendiamkannya dan tidak berminat untuk membacanya.
"Oke. Lusa kan ya?" Tanya Kayla memastikan kembali saat setelah membaca semuanya. Rara menganggukkan kepalanya
"Ah iya gua lupa..." Rara mengambil hpnya lalu terlihat membuka chat
"Gua bikin grub chat buat kita bertiga. Jadi kalau ada apa-apa kita bisa lebih gampang" ucap Rara yang tidak berapa lama terdengar notif berbunyi
"Nah itu acc oke" ucap Rara. Kayla mengambil hpnya di saku lalu menerima grub chat yang dibuat Rara
"Ngapain sih buat grub? Nyampah aja tau ga?" Ucap Reyhan malas yang membuat Kayla meliriknya
"Ini buat mempermudah Lo berdua dan biar ga ada miskom nanti nya. Dan buat gua monitor kalian juga" ucap Rara menatap Reyhan dengan tatapan menyuruhnya untuk menerima grub chatnya. Reyhan yang melihat itu berdecak malas lalu membuka hpnya dan masuk kedalam grub yang dibuat Rara
"Oh iya soal jadwal kalian buat ketemu dan diskusi itu bisa kalian bicarain berdua. Kalian atur-atur aja waktu kalian yang kosong tuh kapan" ucap Rara
"Oke siap" ucap Kayla dengan semangat yang membuat Rara tersenyum
"Ada yang mau ditanyain?" Tanya Rara lagi
Kayla menggelengkan kepalanya, "gua sih ga ada"
"Oke, gua yakin Lo udah ngerti" ucap Rara yang membuat Kayla tersenyum lebar
Rara menatap Reyhan yang hanya diam tidak menjawab.
"Ga" ucap Reyhan singkat ketika ditatap Rara
"Hmm oke kalau gitu. Selamat bekerjasama ya !! Semangat!!" Ucap Rara menyemangati mereka
"Semangat !!" Seru Kayla yang membuat Rara tertawa
"Udah kan? Gua cabut" ucap Reyhan yang langsung berdiri dan pergi tanpa menunggu jawaban dari mereka berdua
Kayla terdiam sejenak lalu menatap Rara.
"Gua juga deh Ra. Duluan ya" ucap Kayla yang diangguki Rara
Kayla pun langsung berjalan keluar. Diluar dia terlihat menengok kearah kanan dan kiri mencari Reyhan. Melihat Reyhan yang sudah agak jauh, dia pun berlari menghampirinya.
"Reyhan" panggil Kayla yang membuat Reyhan terhenti namun tidak membalikkan badannya
"Bisa ngobrol bentar? Buat bikin jadwal dan nyamain waktu kosong kita" ucap Kayla setelah berdiri di samping Reyhan
Reyhan terdiam sebentar lalu kembali jalan, "Rooftop"
Kayla melongo melihat Reyhan yang langsung pergi begitu saja.
"Sialan tuh bocah songong !! Gua udah capek-capek lari, dia malah pengen di rooftop" ucap Kayla kesal namun dia tetap mengikuti Reyhan untuk berbicara di rooftop.
Reyhan membuka pintu rooftop dan masuk diikuti kayla dibelakangnya. Kayla yang melihat ada kursi disana langsung duduk dan mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Reyhan melirik kearah Kayla yang terlihat lelah sekali padahal mereka hanya naik tanggal sedikit saja.
"Lemah" ucap Reyhan datar yang membuat Kayla mendelikan matanya
"Gua tadi lari nyusulin Lo dari ruang OSIS terus naik tangga kesini. Gua juga ada asma makanya nafas gua kaya gini" ucap Kayla tidak terima dibilang lemah
Reyhan hanya diam sambil memasukkan tangannya kedalam saku celananya. Dia diam sejenak menunggu Kayla tenang dan nafasnya kembali normal.
"Udah? Mau ngomongin apaan?" Tanya Reyhan setelah melihat Kayla sudah tenang
"Gua mau ngomongin jadwal kita ketemu buat---"
"Terserah Lo" potong Reyhan yang membuat Kayla mendengus
"Terserah gua? Gimana kalo nantinya bentrok sama jadwal atau keperluan Lo? Gua ga bisa nentuin sendiri. Kita harus sama-sama kosong" ucap Kayla
"Hari apa aja Lo kosongnya? Biar gua cocokin sama jadwal gua" lanjut Kayla
"Gua selalu kosong disore" ucap Reyhan
"Harinya ga masalah buat Lo nih?" Tanya Kayla
"Ga"
"Ah oke, gimana kalau hari Senin, Rabu sama Sabtu?" Tanya Kayla sambil melihat kalender dihpnya
"Lo ga masalahkan 3 kali seminggu? Ya walaupun masih 3 bulan lagi waktu deadline nya tapi gua ga mau dinanti-nanti. Bikin lagu tuh susah dan kita ga tau kedepannya nanti kalau ada halangan" lanjut Kayla
"Ga masalah" ucap Reyhan singkat
"Oke jadi deal ya Senin sama Rabu kita ketemu pulang sekolah diruang musik. Karena Sabtu kita libur, Lo mau pagi, siang atau sore?" Tanya Kayla
"Seterah Lo" jawab Reyhan yang membuat Kayla menjadi kesal
"Bisa ga sih Lo hapus kata terserah hah? Kesel gua lama-lama dengernya" gumam Kayla kesal namun masih bisa terdengar jelas oleh Reyhan. Reyhan menatap Kayla sambil menaikkan sebelah alisnya
"Apa Lo liat-liat? Jangan terserah doang dong !! Gua bingung nih" ucap Kayla yang melihat Reyhan menatapnya
"Siang"
"Jam? Awas aja ya Lo jawab terserah lagi" ucap Kayla menunjuk Reyhan dengan kesal
"Bawel ya Lo" ucap Reyhan berdecak
"Bodo amat !! Kesel kan Lo gua bawelin" ucap Kayla
"Jam 12. Puas?" Ucap Reyhan malas
"Nah gitu dong. Oke jadi jadwal kita Senin, Rabu dan Sabtu diruang musik sekolah" ucap Kayla senang
"Ya" ucap Reyhan singkat
Kayla tiba-tiba menepuk bahu Reyhan dan menatap dalam mata Reyhan. Reyhan sempat kaget namun dengan cepat mengubah ekspresinya menjadi datar.
"Semangat untuk kita" ucap Kayla tersenyum lebar
"hmmm" balas Reyhan
"Jutek banget sih Lo" ucap Kayla cemberut
"Terserah gua" ucap Reyhan yang membuat Kayla melengos malas
"Iya iya dah TERSERAH Lo" ucap Kayla menekankan kata terserah dengan kesal yang membuat Reyhan tersenyum mengejek karena berhasil membuat kesal Kayla
"Udah kan?" Tanya Reyhan sambil mengeluarkan bungkus rokok dari sakunya
"Udah" jawab Kayla sambil memperhatikan Reyhan yang menyalakan rokok
Kayla pun berdiri dari duduknya karena dia tidak bisa berdekatan dengan asap rokok.
"Kalau gitu gua duluan. Bentar lagi bel masuk soalnya" ucap Kayla yang hanya direspon deheman oleh Reyhan
"Oh iya, ngerokok itu ga sehat. Jangan buang-buang waktu Lo cuman buat hancurin tubuh Lo sendiri dengan rokok" ucap Kayla sebelum dia benar-benar pergi
Reyhan terdiam mendengar ucapan Kayla lalu memperhatikan rokoknya.
Dia tertawa sinis, " Hancur? Hidup gua bahkan udah hancur dari dua tahun yang lalu"
•••••••••
Reyhan membuka ruangan disebelah kamarnya yang sudah tidak dia masuki hampir dua tahun belakangan ini. Ia mengedarkan pandangannya setelah masuk kedalam. Walaupun sering dibersihkan oleh pelayan dirumahnya tapi tata letak barang-barang disana masih tertata seperti terakhir kali ia masuk ke sini.
"Ga ada yang berubah" ucapnya tersenyum tipis
Reyhan menyentuh gitar yang disimpan dengan rapih dan juga alat musik lainnya seperti keyboard dan drum yang terlihat terawat. Dia diam-diam berterimakasih kepada pelayan setianya yang merawat semua barangnya dengan apik.
Reyhan menyalakan keyboardnya lalu menekan tutsnya dan mulai memainkan sebuah nada. Saat sekelebat kenangan terlintas yang membuatnya kembali membuka matanya. Reyhan menghela nafas kasar lalu mematikan kembali keyboardnya.
"Kompetisi sialan. Gua jadi masuk kesini lagi" ucapnya dengan kasar
Reyhan duduk bersandar dikursinya lalu menatap sebuah bingkai foto yang terletak dimeja. Dia memandangi foto yang berisi empat orang yang tengah berangkulan sambil tersenyum lebar.
Reyhan mengambil bingkai itu lalu memandanginya dengan tatapan yang sendu. Dia membenci ruangan ini karena banyak sekali kenangan yang tersimpan didalamnya. Reyhan menghela nafas panjang lalu menyimpan kembali bingkai foto itu.
Saat dia ingin beranjak dari sana, matanya melihat sebuah bingkai foto yang tersembunyi dibalik kertas yang menumpuk. Dia mengambil foto itu dan terdiam. Jika tadi ada 4 orang dalam foto namun foto ini hanya ada 3 orang didalamnya. Mereka bertiga terlihat sedang selfie memakai baju seragam dan terdapat tulisan "BEST FRIENDS FOREVER" dibalik bingkai fotonya.
"Forever? Bulshit" gumam Reyhan tersenyum miring
Dia membuka bingkai foto itu lalu mencabut dan meremas fotonya lalu membuangnya ke lantai setelah itu dia pergi dengan tangan terkepal dengan erat.
••••••••••••
"Ya ampun Kayla !!"
Gina, Cerriva, dan Rara yang sedang berjalan disamping Reny langsung menolehkan kepalanya.
"Kenapa Ren?" Tanya Cerriva
Reny dengan panik memperlihatkan chatannya dengan Kayla.
"Serius? Anjir ada-ada aja itu bocah" ucap Gina yang melihat chatan Kayla dengan Reny
"Masih sempet ngechat lagi itu anak" ucap Cerriva langsung mengeluarkan hpnya dan mencoba menghubungi Kayla.
"Disuruh nunggu sebentar juga malah pulang duluan" ucap Rara
"Ga diangkat" ucap Cerriva yang mulai resah karena menghawatirkan Kayla
"Coba lagi Cer" ucap Rara. Cerriva pun kembali menelpon nomer Kayla sementara Gina memberitahu yang lain di grub chat dan mencoba spam chat Kayla.
"Rara !!" Panggil Johan yang datang bersama Rendy dan Doni
"Udah baca grub?" Tanya Reny yang diangguki ketiganya
"Gua tadi denger Reyhan sama Marvel lagi ikut tawuran ditempat biasa. Lo tau tempatnya dimana? Siapa tau Kayla kejebak disana" tanya Johan kepada Rara
"Tawuran lagi? Ampun deh pasti laporan lagi nihh" ucap Rara memegang kepalanya memikirkan laporan yang akan diterimanya lagi
"Biasanya tempatnya tuh di gang buntu ujung yang deket fotocopy bang muji" ucap Rara
"Ngapain juga si tuh anak lewat sana? Jalan rumah dia bukan lewat sana" ucap Cerriva tidak habis pikir
"Nyasar lagi" ucap Gina tak heran dengan Kayla
"Si Kayla ada-ada aja" ucap Rendy menggeleng-gelengkan kepalanya
"Tenang, biar gua sama Johan yang jemput Kayla. Ayuk Johan" ucap Doni kepada Johan
Johan menganggukan kepalanya, "iya. Nanti gua kabarin kalau udah ketemu Kayla"
"Hati-hati Lo berdua. Jangan sampai kena pukul atau malah disangka bagian dari mereka" ucap Gina
"Iya tenang. Kita pergi dulu" ucap Johan yang langsung berlari menuju parkiran bersama Doni
"Bener kan Doni suka sama Kayla. Liat aja tuh" bisik Reny ke Cerriva
"Jangan bahas itu" bisik Cerriva menyikut Reny yang membuat Reny meringis sakit
"Ngapain Lo berdua?" Tanya Rara yang melihat Cerriva dan Reny saling berbisik
"Ga ngapa-ngapain. Kita nunggu dimana nih?" Tanya Reny mengalihkan pembicaraan
"Kelas gua aja. Sambil gua mau piket" ucap Rendy
"Jangan bilang Lo nyuruh kita buat bantuin Lo lagi" ucap Gina menyipitkan kedua matanya yang membuat Rendy memutar bola matanya malas.
"Ya elah negatif mulu Lo sama gua" ucap Rendy yang membuat mereka tertawa
"Ya udah yuk" ucap Cerriva merangkul bahu Reny dan berjalan menuju kelas Rendy diikuti Gina, Rara, dan Rendy
••••••••••••••••
Kayla bersembunyi dibalik pohon sambil memeluk erat tasnya. Dia melirik dari balik tembok melihat kekacauan antara dua kelompok berbeda seragam yang saling serang. Dia mengenali salah satu seragam dari mereka karena itu adalah seragam yang ia pakai sekarang.
Kayla menarik kepalanya lalu menyadarkannya dan berdoa dalam hati agar tawurannya cepat selesai dan ia bisa pulang dengan selamat. Namun setelah beberapa menit yang lalu tawuran itu masih saja belum selesai dan membuat Kayla semakin panik.
DUG
BRAKKKKK!!!!
"AAHKK" teriak Kayla refleks menutup wajahnya saat seseorang terlempar keras dan terjatuh tak jauh dari tempatnya
"Oh ada yang sembunyi disini. Lo anak SMA Garuda juga ya?" Ucap seseorang yang bergerak mendekatinya
Kayla yang masih menutup wajahnya menggelengkan kepalanya dengan keras.
"B-bukan, g-gua cuman mau lewat. Tolong jangan pukul gua" lirih Kayla ketakutan dan hampir menangis
BUGG!!!!
"Urusan Lo sama gua bukan sama dia, bangsat !!"
Kayla mengintip dari sela-sela jarinya saat mendengar suara seseorang yang lain. Dia terperangah kaget melihat seseorang yang dikenalinya.
"Reyhan" gumamnya
Reyhan yang sudah memukul orang tadi sampai tidak sadarkan diri langsung mendekati Kayla yang terlihat masih gemetaran.
"Ngapain Lo disini?" Bentak Reyhan yang membuat Kayla kaget
"G-gua cuman mau pulang" jawab Kayla gemetar
"Ini jalan buntu !!" Kayla langsung terdiam mendengar ucapan Reyhan
'Jadi gua nyasar lagi? Bego bego gua' batin Kayla merutuki dirinya sendiri.
Melihat Kayla yang terdiam Reyhan berdecak kesal. Dia melihat sekitarnya lalu menarik badan Kayla untuk berdiri.
"Lo--"
"Ikut gua" potong Reyhan sambil menarik tangan Kayla melewati kerusuhan disana. Dia bahkan melindungi Kayla agar tidak terkena pukulan.
Reyhan menarik Kayla sampai disebuah warung kecil yang jauh dari tawuran tadi.
"Tunggu sini" ucap Reyhan melepaskan genggaman yang sedari tadi tak dilepasnya. Kayla pun menatap tangannya yang baru ia sadari, sedari tadi digenggam oleh Reyhan.
BRUMMM BRUMMM
Kayla menolehkan kepalanya saat mendengar suara motor dan muncul Reyhan yang sudah menaiki motornya.
"Pake ini" ucap Reyhan menyerahkan jaket miliknya
"Gua udah pake jaket" ucap Kayla
"Buat rok Lo" ucap Reyhan melirik rok Kayla
"Oh..." Kayla pun mengambil jaket Reyhan lalu memakainya
"Gua anterin Lo ke halte bus depan", ucap Reyhan saat Kayla duduk dibelakangnya
Belum sempat Kayla berbicara Reyhan sudah melajukan motornya dengan cepat. Kayla dengan refleks memukul bahu Reyhan.
"Lo bisa pelan dikit ga sih bawa motornya?" Tanya Kayla kesal
"Bawel" ucap Reyhan singkat yang membuat Kayla semakin kesal
"Baru juga sekali ngomong. Dasar bocah songong" gumam Kayla sewot
Reyhan yang mendengar itu tersenyum miring lalu menambahkan kecepatan motornya.
"REYHAN !!" teriak Kayla dengan refleks memeluk pinggang Reyhan
DEG.
Reyhan terdiam saat merasakan detak jantungnya berdetak dengan cepat saat merasakan pelukan dari Kayla.
"REYHAN PELANIN DIKIT !!" teriak Kayla yang membuat Reyhan kembali tersadar
"Berisik. Udah nyampe" ucap Reyhan yang dengan sengaja mengerem mendadak
Kayla dengan cepat turun dari motor Reyhan lalu memukul Reyhan.
"Sakit !!!" Ringis Reyhan berusaha menghentikan pukulan Kayla. Pukulan itu tidak keras namun bekas tawurannya tadi membuatnya terasa sakit.
"Suruh siapa Lo ngebut-ngebut !! Gua jantungan tau ga !! Mana gua ga pake helm lagi !!" Omel Kayla Dengan cemberut
"Ya ampun tangan gua gemetaran ini" lanjut Kayla saat melihat tangannya bergetar.
"Lemah" ucap Reyhan sambil membuka helmnya
"Lemah? Lo nya aja yang gila" ucap Kayla kesal Reyhan mengangkat bahunya dengan senyum mengejek
"Lo lemah" Kayla ingin membalas namun ia berusaha menahannya. Dia menghela nafas panjang.
"Sabar San sabar. Dia udah bantuin Lo jadi Lo ga boleh ngomel-ngomel" gumam Kayla yang masih terdengar oleh Reyhan
"Tuh sadar diri" ucap Reyhan yang membuat Kayla menatapnya kesal
"Udah mana sini jaket gua. Gua harus balik lagi ke sana" ucap Reyhan meminta jaketnya yang dipakai Kayla dikembalikan
"Ngapain Lo balik lagi? Mending Lo obatin luka Lo" ucap Kayla yang melihat wajah babak belur Reyhan. Dan dia baru tersadar walaupun wajahnya babak belur tapi itu tidak mengurangi kesempurnaan wajah yang dimiliki Reyhan.
"Bawel ya Lo. Udah sini jaketnya" ucap Reyhan kesal yang mencoba menarik jaketnya
"Iya iya ga usah narik---"
"Kayla !!!"