webnovel

Perang di Marineford (2)

...

(Pov ketiga)

Saat ini, Tashigi yang berlari melihat seorang lawan dari bajak laut Shirohige yang juga orang tersebut adalah Komandan divisi kelima, Vista.

Tiba-tiba ia mendengar teriakan di belakangnya hanya untuk melihat seorang bajak laut menyelinap mencoba menyerangnya yang pada akhirnya di selamatkan oleh kaptennya Smoker.

Beberapa bajak laut yang menggunkaan meriam mulai menembak ke arah kapal marinir yang menghalangi, pada akhirnya di hentikan.

"Disana ada para Wakil Laksamana Angkatan Laut!"

Melihat ini, kelompok bajak laut Shirohige yang di pimpin oleh Squard mulai mengerahkan krunya untuk menyerang.

Di kelompok Shichibukai, Mihawk yang dari tadi diam memutuskan untuk bergerak.

Arah pandangnya adalah Shirohige, ia kemudian mengangkat pedangnya yang di anggap sebagai 12 pedang suci di dunia, pedang hitam kegelapan. Dikatakan bahwa pedang ini menandakan pemiliknya adalah ahli pedang terkuat di dunia.

Banyak orang-orang kuat melihat bahwa Shichibukai Dracule Mihawk bergerak dan telah mengangkat pedangnya. Bahkan tidak luput dari mata Shirohige yang hanya tersenyum dan menunggu serangan tersebut, karena ia tahu juga dari mata Mihawk yang menatapnya.

Mihawk mulai menebas di udara ke arah tempat Shirohige, yang mengeluarkan semacam energi yang menghancurkan segalanya di arah energi itu berjalan menuju Shirohige.

Melihat ini banyak orang yang menunggu untuk melihat hasil dari serangan Mihawk ke Shirohige. Bahkan Ace pun memandang ngeri ke arah serangan milik Mihawk.

Tiba-tiba Jozu yang juga berdiam dari tadi melihat bahwa serangan itu telah dekat memutuskan untuk bergerak dan menggunakan kemampuannya untuk menahan serangan Mihawk dan melempar serangan tersebut ke udara.

Bahkan serangan ini mengarahkan ke tempat Devon yang masih menonton, yang mana membuatnya bergetar dan menampilkan sosoknya yang hanya memiliki sedikit lecet di bagian tangan kirinya.

"Sial, bisa-bisanya kau melemparkan hal itu ke arahku. Ngomong-ngomong guru Mihawk kau tidak berubah, besok atau lusa saya akan ke Kuraigana untuk mencoba lagi kemampuanmu."

Kata-kata Devon yang tenang hanya karena terkena serangan yang dilemparkan oleh Jozu membuat semua orang memandangnya dengan kaget seolah-olah ekspresi itu tidak percaya.

Mereka melihat bahwa serangan itu sangat kuat karena dapat menghancurkan segalanya, tetapi Jozu menghentikannya dan kemudian melemparkan ke udara dimana Devon berada. Dan disinilah mereka melihat bahwa Devon hanya sedikit lecet di bagian tangan kirinya, hal ini di perhatikan oleh orang-orang kuat lainnya yang memiliki penglihatan baik ataupun Observasi Haki.

"Kau bocah... Seranganku bahkan hanya melecetkanmu sedikit, ya."

Kata-kata Mihawk yang pelan tetapi dengan kondisi medan perang yang diam pun dapat membuat orang-orang lainnya mendengarnya.

"Yah, hanya saja saya tidak tahu sebatas mana fisikku sekarang. Akan tetapi, mungkin saya bahkan bisa pergi ke matahari untuk melakukan renang disana."

Devon membalas seolah-olah tidak terasa khawatir dan mudah baginya.

Kata-kata ini membuat orang lainnya menelan ludan dan bergumam dengan kata, 'Monster!'.

"Kaukah itu Bocah yang mengalahkan Shiki? Bahkan sampai-sampai melenyapkan seluruh Enies Lobby. Guahaha! Menarik, untuk apa kedatanganmu disini, bocah?"

"Yah, orang tua. Saya hanya menonton, tetapi jika kau ingin menantangku saya takut bahwa Marineford akan hancur. Karena saya harus memulai untuk memulihkan kondisimu dulu, tapi kau harus siap karena pertarungan kita akan mengakibatkan salah satu di antara kami akan mati. Bagaimana, orang tua?"

Kata-kata Devon membuat Shirohige menaikkan alisnya dan kemudian tertawa, tetapi memutuskan untuk menggelengkan kepalanya dan membalas.

"Tidak untuk saat ini, saya harus menyelamatkan Ace dulu, setelah itu kita akan mulai dan bertarung di tempat ini."

"Baiklah, saya akan menonton lagi. Nah, kalian semua hiraukan saja saya, ngomong-ngomong kalau pihak mereka telah menyelamatkan Ace, saya akan memulai pertarungan loh, tetapi saya harus memulihkannya dulu. Oleh karena itu, kalian marinir harus bersiap mungkin saja seluruh Marineford hilang dari peta."

Setelah berkata begitu, Devon menghilang tanpa ada yang mencoba membalas kata-katanya.

Hal ini mengkibatkan pihak marinir tercengang dan berteriak dengan kata-kata seolah-olah marinir merasa di remehkan.

"Tidak, kalian semua. Apa yang dikatakannya itu janji yang akan dia lakukan. Jadi, cobalah untuk menahan para bajak laut Shirohige dan kami akan memulai eksekusinya sebentar lagi!"

Sengoku berteriak ke arah semua orang yang membuat orang-orang mendengarnya tertegun di tempat dan kemudian mereka akhirnya mengerti bahwa saat ini perang masih di lakukan.

Setelah itu, Sengoku memulai perintah untuk menembak ke arah semua kapal bajak laut berada.

Laksamana Borsalino yang dari tadi duduk akhirnya berdiri, ia mengaktifkan kemampuan buahnya menjadi cahaya dan menghilang dari tempatnya.

Tiba-tiba ia berada di depan Shirohige yang melepaskan cahaya yang menyilaukan buat para marinir dan bajak laut yang sedang bertarung di bawahnya.

Borsalino menembak ke arah bajak laut di bawahnya, yang akhirnya di hentikan oleh Marco yang telah menggunakan kemampuan buah iblis zoannya sebagai Phoenix.

"Belum saatnya bagimu untuk berhadapan dengan sang Raja."

"Bajak laut Shirohige, benar-benar menakutkan!"

Balas Borsalino akan kata-kata Marco dengan suaranya seolah-olah meremehkan.

Marco memanipulasi tubuhnya menjadi Phoenix dan pergi menyerang ke arah Borsalino berada, yang mana terakhir menghentikan serangan kaki Marco dengan tangannya. Tetapi, Borsalino terlempar ke bawah tempat laut membeku.

Untung saja Borsalino mengetahui akan hal itu menggunakan kemampuan kecepatan cahayanya dan berdiri jauh dari tempat ia jatuh seolah-olah hal itu tidak berdampak padanya.

"Pasukan Raksasa! Sebaiknya kalian berhati-hati serangan dari langit!"

Borsalino berbalik ke arah pasukan Raksasa dan berkata kepada mereka, yang terakhir menanggapi dengan semangat.

Jozu yang saat ini terlihat memeluk sebuah batu es tiba-tiba membuat ngeri untuk marinir dengan tingkatan rendah. Kemudian Jozu melemparkan batu es raksasa itu ke arah Marineford.

Hal ini di hentikan oleh Laksamana Akainu yang dari tadi duduk diam menggunakan kemampuan buah lavanya dengan tinju kanannya. Bahkan serangan tinju itu melemparkan sesuatu seperti lava ke arah Shirohige dan berakhir di bisento milik Shirohige, yang mana terakhir meniupnya seolah-olah itu adalah lilin.

"Mengapa kau tidak menyalakan lilin ulang tahun saja, bocah magma!"

"Tentu saja, kalau itu untuk pemakamanmu nanti!"

Akainu membalas kata-kata Shirohige dengan terkekeh.

Beberapa jam kemudian.

Tiba-tiba kedatangan raksasa dari tempat bajak laut berada. Hal ini mengakibatkan para marinir tercengang akan kedatangan raksasa ini.

Bajak laut yang melihat raksasa ini tersenyum senang karena mereka tahu siapa orang ini.

Raksasa ini bernama Little Oars Junior. Kapten dari bajak laut Little, keturunan dari Oars dan bawahan dari bajak laut Shirohige. Dia datang kesini hanya karena ingin menyelamatkan Ace. Karena ia dan Ace memiliki persahabatan yang erat.

Ace yang juga melihat ini bergumam dengan ekspresi senang dan sedikit menyakitkan, ia mulai memahami arti kata-kata yang pernah di katakan oleh Devon.

"Jangan pernah terlalu keras kepala, karena hal itu akan berakibat fatal untukmu. Cobalah menggunakan kepalamu."

Inilah kata-kata yang di tinggalkan oleh Devon waktu ia masih berada di Impel Down.

Little Oars Jr. mulai bergerak ke arah tempat dimana Ace berada, para bajak laut menjauh dari arah jalannya karena mereka sangat kecil dan takut berakhir mati. Dan mereka tahu bahwa kedatangan raksasa ini menguntungkan mereka karena kemampuannya yang di ketahui oleh mereka.

Raksasa di pihak marinir pun bergerak menuju Little Oars Jr. mencoba untuk menghentikan orang ini.

"Oars, hentikan! Dengan tubuh besar itu, kau hanya menjadi sasaran empuk bagi mereka!"

Ace melihat ini berteriak ke arah Little Oars Jr. , karena ia melihat para marinir menembak ke arah Little Oars Jr. dan juga yang mana para Raksasa di pihak marinir sudah mulai bergerak.

(3/5)

UnholyMorningcreators' thoughts
Próximo capítulo